Polres Sukamara – Polsek Balai Riam semakin gencar memberikan edukasi kepada warga terkait bahaya kebakaran hutan dan lahan (Karhutla) di wilayah Kecamatan Balai Riam. Dalam rangka menciptakan lingkungan yang aman dari ancaman asap, personel Polsek Balai Riam turun langsung ke lapangan untuk mengajak masyarakat menjaga kelestarian hutan dan menghindari praktik pembakaran lahan yang berisiko, Rabu (16/10/2024) Pagi.
Kegiatan ini dilakukan melalui pendekatan dialogis dan sosialisasi di berbagai desa di Kecamatan Balai Riam. Personel Polsek menyampaikan pesan-pesan penting mengenai dampak negatif Karhutla, seperti gangguan kesehatan akibat paparan asap hingga kerusakan ekosistem yang bisa merugikan masyarakat dalam jangka panjang. “Kami ingin masyarakat sadar bahwa tindakan membakar lahan tidak hanya merugikan lingkungan, tetapi juga membahayakan kesehatan mereka sendiri dan orang-orang di sekitarnya,” ungkap Kapolsek Balai Riam, IPDA Purdoyo.
Dengan penuh kesabaran, para personel mendatangi rumah-rumah warga, area pertanian, hingga tempat berkumpulnya masyarakat seperti pasar. Mereka mengingatkan agar warga tidak membakar lahan secara sembarangan, serta menjelaskan konsekuensi hukum bagi pelaku pembakaran lahan. Selain itu, mereka juga memberikan panduan tentang cara membuka lahan tanpa membakar dan mengajak warga untuk segera melapor jika menemukan titik api atau melihat aktivitas yang mencurigakan di sekitar hutan.
Antusiasme warga Balai Riam terlihat dalam kegiatan ini. Banyak dari mereka yang menunjukkan kepedulian terhadap imbauan tersebut dan berkomitmen untuk tidak melakukan pembakaran lahan. “Kami memahami pentingnya menjaga hutan agar tidak terbakar, apalagi asapnya bisa berdampak pada kesehatan keluarga kami,” ujar salah satu warga yang mengikuti kegiatan sosialisasi.
Melalui edukasi ini, Polsek Balai Riam berharap agar semakin banyak warga yang menyadari pentingnya menjaga hutan dan lahan dari kebakaran. Dengan sinergi antara kepolisian dan masyarakat, wilayah Kecamatan Balai Riam diharapkan dapat terhindar dari ancaman kebakaran dan udara tetap bersih. “Sayangi hutan, sayangi kesehatan—itu pesan yang ingin kami sampaikan kepada seluruh masyarakat,” tutup IPDA Purdoyo. (HMS)