Example 728x250
Terkini

Para Guru SMPN 1 Kebonagung Demak Diduga Keraa Marak Melakukan Pungli

19
×

Para Guru SMPN 1 Kebonagung Demak Diduga Keraa Marak Melakukan Pungli

Sebarkan artikel ini
IMG 20241111 WA0034 1

IMG 20241111 WA0031 1

Analisnews co.id – DEMAK – Maraknya perbincangan dugaan Pungli Di SMPN 1 Kebonagung Demak, Jawa Tengah di kalangan wali murid dan siswa, hal ini di perkuat dari beberapa narasumber yang kami dapat.

Adanya iuran Rp 800 ribu sebagai uang daftar ulang yang di bayar dengan cara di angsur mulai dari kelas 8, demi untuk menutupi dugaan pungli tersebut, kwitansi pembayaran setelah di tandatangani oleh wali murid harus langsung di kumpulkan di wali kelas masing – masing dan bagi yang belum membayar akan terus di tagih.

Dan juga adanya penjualan buku LKS di lingkungan sekolah yang menurut pengakuan dari beberapa narasumber, jika murid tidak membeli sampai di strap di suruh berdiri di depan teman – temannya, dikarenakan mata pelajaran yang di jadikan pedoman kegiatan belajar mengajar adalah yang ada di LKS, sehingga jika yang tidak membeli LKS tidak bisa mengikuti pelajaran.

Dan juga ada kegiatan belajar di luar sekolah, dengan iuran Rp 90 ribu/siswa, jika di lihat dari lokasi kegiatan masih di wilayah Kab. Demak dengan iuran segitu menurut kita sudah cukup tinggi, jika dilihat dari jumlah murid yang di laporkan sebagai penerima bos sekitar 889 siswa dengan perkiraan rincian dari keterangan salah satu guru sewa 12 armada bis Rp 500 ribu/armada, uang parkir bis Rp 50 ribu/armada, uang 1 x makan Rp 20 ribu, uang tiket Rp 20 ribu/siswa, itu sudah banyak kelebihan.

“Iya klo untuk kegiatan belajar di luar itu kami wajibkan dan untuk iuran Rp 90 ribu/anak itu menurut Saya sangat mepet, kabetulan Saya sendiri yang mengurusi untuk sewa bis Rp 500 ribu, makan 1x dan biaya parkir itu sampai Rp 50 ribu/armada dan juga belikan rokok untuk para supir,” ujar Dwi A Guru kesiswaan, (30/10/2024).

“Untuk iuran itu dulu, kalo sekarang sudah tidak berani sekarang adanya sumbangan suka rela dari wali murid, yang bisa di bayar secara mencicil dan untuk LKS tidak ada kewajiban hanya saja siswa yang tidak membeli bisa disalin di buku,” imbuh Kasmoin Humas SMPN 1 Kebonagung, (30/10/2024).

Adanya kegiatan Extra Olah Raga di luar, seperti berenang dengan iuran Rp 35 ribu/anak, setiap Minggu bahkan seminggu bisa 2x bergiliran dengan armada truk 2 hingga 3 armada juga diduga hanya untuk mendapatkan keuntungan pelaksana saja.

Banyak kejanggalan dalam dugaan pungli tersebut jika dikatakan sebagai sumbangan suka rela pasalnya jika sumbangan suka rela kenapa harus di kumpulkan melalui komite dan besarannya di tentukan karena pembayaran di bayar bisa dengan cara di angsur seharusnya jika itu memang sumbangan suka rela kenapa tidak kasih tong kotak amal saja di sekolah jadi siapapun dan berapapun yang memberikan tidak di ketahui dan juga banyaknya kegiatan ekstrakulikuler yang diduga hanya untuk mendapatkan keuntungan pelaksana saja.

Kegiatan Extra kulikuler berenang di kolam renang Klambu, Grobogan yang tidak memperhatikan keselamatan para murid dan menurut keterangan dari para murid kegiatan tersebut di wajibkan jika tidak mengikuti akan dihukum dan tidak mendapatkan nilai.

“Iya dulu seminggu dua kali berangkat, kalo sekarang seminggu sekali dengan menggunakan truk, klo gak ikut ya nanti di hukum dan gak dapat nilai,” ungkap salah satu murid yang tidak mau menyebutkan nama saat kami konfirmasi, (8/11/2024).

Kegiatan Extra kulikuler berenang tersebut di kenakan iuran Rp 30 ribu/siswa sekali berangkat.

Nasokha Nurhadi Plt Kepala Sekolah SMPN 1 Kebonagung sendiri menyatakan saat dikonfirmasi di kediamannya mengatakan bahwa Guru – Guru di SMPN 1 Kebonagung kebanyakan kerjanya kalo tidak ada uangnya gak jalan dan semuanya di itung dengan uang, banyak kegiatan tetapi gak ada prestasinya dan juga kebanyakan mengikuti ekstrakulikuler tetapi tidak ada prestasinya.

“Sebagai Plt Kepala Sekolah SMPN 1 Kebonagung merasa terabaikan tiidak seperti SMP lainnya yang pernah Saya pimpin,” terangnya, (26/10/2024).

Terlihat jelas para murid di naikan truk dengan muatan melebihi kapasitas, tanpa memperhatikan keselamatan para murid karena terlihat dari muatan sangat membahayakan penumpang.

Masyarakat berharap agar pihak dinas terkait dapat memberikan sanksi tegas terhadap pelaksana yang tidak memperhatikan keselamatan para murid, yang diduga hanya untuk mendapatkan keuntungan semata. (Fiq/Red).

Disclaimer : AnalisNews adalah Media Jurnalis Warga pertama di Indonesia yang menyediakan ruang bagi jurnalis warga untuk mempublikasi berita, maka semua jurnalis warga wajib mengikuti kaidah Kode Etik Jurnalistik dan Pedoman Media Siber tanpa terkecuali, berita kasus wajib berimbang tanpa terkecuali, dilarang melakukan pemerasan dan dilarang berbuat kriminal ,apapun, username/ nama pengguna sesuai nama di KTP, jurnalis warga bertanggung jawab atas berita yang dibuatnya.