AnalisNews.id – Jakarta 19/11/ 2024
Dalam Rangka Mendukung “Green Growth” yang Inklusif menyongsong Indonesia Emas, SCG menyelenggarakan ESG Symposium 2024 pada Hari Selasa 19/11/ 2024, yang bertempat di Hotel St Regis, Jakarta.
Acara Synposium ini dihadiri oleh tamu undangan sebagai KeyNote Speech diantaranya Ibu Vivi Yulaswati, Deputi Bidang Kemaritiman dan Sumber Daya Alam, Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional/Bappenas,
Ibu Eniya Listiani Dewi, Direktur Jenderal Energi Baru Terbarukan dan Konservasi Energi, Kementerian ESDM. Diawali oleh Mr. Thammasak Sethaudom, President & CEO, SCG yang menyampaikan Welcoming Remarks dalam acara ini.
ESG SYMPOSIUM yang beberapa waktu lalu diselenggarakan di Bangkok, Thailand kali ini di Indonesia dengan mengangkat tema “ESG SYMPOSIUM 2024 INDONESIA: INCLUSIVE GREEN GROWTH FOR GOLDEN INDONESIA”, mempertemukan wawasan dan gagasan dari sektor swasta, pemerintah, start-up, pemuda, dan masyarakat demi menyelaraskan aspirasi mewujudkan Pertumbuhan Hijau Inklusif (Inclusive Green Growth) menuju Indonesia yang berdaulat, maju, adil, dan makmur, sebagaimana yang menjadi sasaran visi Indonesia Emas 2045.
Seperti dipaparkan oleh Ibu Vivi Yulaswati, Penerapan ESG sebagai kendaraan yang mendukung Ekonomi Hijau dan Pencapaian SDG’s. Meningkatnya Trend Global dalam menerapkan Sustainability didorong oleh beberapa faktor diantara nya; Perubahan Iklim, Kebutuhan Transparansi Bisnis, dan tuntutan investor akan praktik Hijau atau ramah lingkungan.
Dikatakan juga oleh Ibu Eniya Listiani Dewi, bahwa Arah Kebijakan Sektor Energi dalam RPJPN 2025 – 2045 yaitu lebih kearah pada Ketahanan Energi dan Transisi Energi Berkeadilan. Ketahanan Energi dalam artian Diversifikasi dan Konservasi Energi untuk Meningkatkan Ketahanan Pasokan Energi yang berkelanjutan dan ramah lingkungan dan Transisi Energi Berkeadilan mengarah pada Arah Kebijakan Penerapan Ekonomi Hijau berlandaskan pada pelaksanaan pembangunan Rendah Karbon.
Acara Symposium yang menghadirkan para pembicara terkemuka ini terbagi 3 Sesi Diskusi. Terdiri dari Sesi Pertama bertema “Inclusive Green Growth Inisiative”, Sesi 2 membahas “Inclusive Green Business” dan Sesi ke 3 tentang “Inclusive Society: Growing Together”
Pertumbuhan ekonomi secara tradisional umumnya fokus pada indikator pendapatan dan investasi, dan masih terbatas dalam melibatkan perspektif lingkungan. Untuk itu, SCG, pemimpin bisnis regional dengan beragam unit bisnis, mendorong terintegrasinya kegiatan ekonomi dan keberlanjutan lingkungan untuk mencapai pertumbuhan hijau atau “Green Growth”.
SCG meyakini bahwa ketahanan dan stabilitas lingkungan adalah salah satu kunci resiliensi bangsa dalam mencapai target pembangunan “Indonesia Emas 2045” dan Net Zero Carbon Emission 2060, serta menghadapi berbagai krisis di masa depan.
Siam Cement Public Co Ltd (SCG) yang mulai beroperasi bisnis di Indonesia sejak tahun 1992 merupakan perusahaan terdiversifikasi yang menjalankan bisnis kimia, semen dan bahan bangunan, serta pengemasan. SCG yang berkantor pusat di Bangkok, Thailand ini juga telah mengekspor produknya ke AS, Eropa, dan Asia Tenggara, termasuk Indonesia.
Hingga hari ini, SCG memiliki total 37 perusahaan di seluruh Indonesia dengan lebih dari 7.000 karyawan.
SCG merupakan salah satu pemimpin bisnis terkemuka di kawasan ASEAN dengan lini bisnis utama; Cement & Green Solutions, Smart Living, Decor, Distribution & Retail, Packaging, Chemicals, Cleanergy (Clean Energy), Logistics, Deep Technology & Digital, dan Investment.
Menurut Mr Thammasak Sethaudom, yang merupakan Presiden dan CEO SCG,
Pertumbuhan Hijau yang hendak dicapai SCG adalah dengan upaya dekarbonisasi atau pengurangan emisi karbon dalam proses produksi nya.
Meskipun hal itu sangat dibutuhkan waktu serta menghadapi banyak tantangan seperti terjadi pengurangan profit perusahaan, tujuan dari Green Growth itu sendiri adalah upaya untuk melakukan dekarbonisasi dan secara bersamaan upaya untuk.memperoleh profit tetap dapat dilakukan. Memastikan Profit yang dihasilkan dapat bermanfaat terhadap masyarakat disekitar juga lingkungan, dengan kunci utama nya adalah memanfaatkan kekuatan yang dimiliki seperti Negara Indonesia, yang kaya akan Sumber Daya Alam dan memiliki kapasitas geotermal yang tinggi.
Agar Upaya transisi Green Growth ini dapat terlaksana dengan mudah secara menyeluruh di SCG sendiri melalui SCG chemical telah memiliki teknologi yang mampu mengolah limbah plastik rumah tangga atau industri menjadi feedstock, dimana feedstock tersebut dapat diolah kembali menjadi produk plastik daur ulang, reused recycle yang target nya agar value chain dari produk yang dihasilkan SCG semakin panjang dan value nya dapat ditingkatkan semaksimal mungkin. Dimana target tujuannya agar stakeholder yang ada dalam rantai Value Chain SCG seperti konsumen, distributor maupun karyawan tetap dapat merasakan manfaatnya.
Green Growth dapat dilaksanakan dengan melakukan berbagai Inisiatif ESG. Menurut Bapak Warit Jintanawan, Direktur SCG di Indonesia, mengatakan Inisiatif ESG yang telah dilakukan diBisnis Unit SCG di Indonesia salah satunya di Bisnis Semen Jawa dalam hal Metode Pemanfaatan Limbah menjadi Alternatif Fuel Semen Jawa. Pemanfaatan alternatif fuel semen Jawa atau bahan bakar alternatif ini menjadi solusi SCG dalam memproduksi semen.
SCG melakukan transformasi energi dengan menerapkan inovasi teknologi Alternative Fuel and Alternative Raw (AF/AR). Inovasi ini merupakan fasilitas daur ulang dari berbagai bahan limbah industri agar menjadi bahan bakar alternatif dan juga bahan baku alternatif dalam pembuatan semen.
Diketahui, Bahan bakar alternatif ini juga memiliki fungsi dalam mengurangi penggunaan batubara. Tujuan dilakukannya inovasi ini adalah sebagai langkah penerapan transformasi energi.
PT Semen Jawa juga menargetkan penerapan sistem pengolahan bahan bakar alternatif yang kedepannya akan menjadi Refuse Derived Fuel (RDF). RDF sendiri adalah sumber energi terbarukan yang ditargetkan akan menjadi alternative fuel Jawa pengganti batu bara. Implementasi teknologi RDF ini adalah fasilitas pengolah sumber energi terbarukan yang berasal dari bahan daur ulang Municipal Solid Waste (MSW) atau sampah padat untuk kemudian dijadikan sebagai bahan bakar. Metode RDF ini menggunakan sistem proses pembakaran yang mampu mengubah bahan limbah hingga menjadi energi yang tidak membahayakan atau bersifat ramah lingkungan.
Hal tersebut juga dikatakan oleh Bapak Peramas Wajananawat, selaku Direktur PT Semen Jawa dan PT Tambang Semen Sukabumi, banyak Inovasi produk produk dari bahan daur ulang seperti dilakukan oleh Fajar Paper. Misalnya di Fajar Paper menggunakan bahan kertas bekas untuk memproduksi packaging dari bahan daur ulang tersebut.
Banyak juga dari produk SCG yang sudah tersertifikasi Green Label seperti Bezt Eco fiendly Semen atau Semen Bezt PCC yang ramah lingkungan, SCG Semen Portland Komposit, SCG Smartblock, SCG Mortar, SCG Reinforced Concrete Jacking Pipe, Elephant Gypsum.
Ditargetkan ditahun mendatang 67% dari pendapatan SCG berasal dari penjualan Green produk tersebut. SCG memiliki SCG Greenchoice sebagai standard Internal mereka dimana produk yang telah memiliki label Greenchoice ini sudah memenuhi standard seperti penggunaan bahan baku daur ulang yang memberikan dampak baik terhadap lingkungan.
SCG juga tanpa henti memberikan kontribusi sosial melalui berbagai kegiatan disetiap Negara dimana ia beroperasi, termasuk didalamnya program beasiswa SCG Sharing the Dream yang memberikan bantuan pendidikan kepada siswa di negara-negara ASEAN termasuk Indonesia, Vietnam, Myanmar, Kamboja, Filipina, Laos, dan Thailand. Lebih dari 4000 beasiswa setiap tahun nya telah diberikan kepada para siswa di negara negara tersebut.
#Nurmala.K Dewi