ACEH BARAT : Sekolah Menengah Pertama Negeri 1 Woyla Timur dimana siswa disekolah tersebut terpaksa belajar di lantai karena ketiadaan Meja dan Kursi sejak dilanda banjir akhir tahun 2023 lalu,mengharukan para siswa-siswi terpaksa duduk di lantai karena kekurangan meja dan kursi yang memadai,situasi ini mencerminkan kondisi yang memprihatinkan, di mana anak-anak terpaksa menghadapi ketidaknyamanan dan keterbatasan yang dapat mengganggu proses belajar mereka.
Jhony Howord, Ketua Wahana Generasi Aceh (Wangsa), dengan tegas menyuarakan kekecewaannya terhadap ketimpangan pendidikan di pelosok Aceh Barat,menurutnya persoalan kurangnya ketersediaan fasilitas bukan cuma terjadi di dua sekolah itu saja, namun yang baru terekspos baru dua sekolah, karena Pendidikan adalah hak setiap anak. Namun, kenyataan di lapangan menunjukkan bahwa banyak siswa masih harus menghadapi kondisi yang tidak layak untuk belajar, pemerintah hari ini harus lebih serius dalam mengatasi persoalan pendidikan,”tegasnya.
Ahmad Yani Wakil Ketua Komisi III Dewan Perwakilan Rakyat Kabupaten (DPRK) Aceh Barat Ahmad Yani menanggapi, bahwa mobiler seperti Kursi dan Meja baik untuk siswa dan guru dan mobiler lainnya untuk SMPN 1 Woyla Timur memang sudah masuk dalam daftar penerima tahun 2024 ini dan segera di salurkan, dan posisi saat ini dalam proses pengiriman oleh penyedia,”katanya.
Lanjut Yani selain mobiler untuk SMP Negeri 1 Woyla Timur, juga beberapa sekolah lain di wilayah Aceh Barat seperti SD PIR Batee Puteh III Cot Lagan Kecamatan Woyla Barat, SMPN Alue Meuganda, SDN Alue Meuganda dan SDN Pasi Ara Kecamatan Woyla Timur juga masuk dalam daftar penerima tahun 2024 ini, insya Allah minggu depan sudah disalurkan ke sekolah-sekolah penerima, sementara untuk Sekolah Madrasah Ibtidaiyah itu di bawah Kemenag, bisa alokasi anggaran atau tidak tergantung pada penyusunan APBK kemarin oleh Dinas terkait “tuturnya.(W001.01.002).