Example 728x250
JakartaNasionalTerkini

Rumah Pangan B2SA: Mengubah Pola Konsumsi Masyarakat dari Makan Kenyang Menjadi Makan Sehat

×

Rumah Pangan B2SA: Mengubah Pola Konsumsi Masyarakat dari Makan Kenyang Menjadi Makan Sehat

Sebarkan artikel ini
IMG 20240718 WA0029 2

Analis news.co.id, JAKARTA, 18 Juli 2024 – Badan Pangan Nasional (NFA)terus mengedukasi masyarakat mengenai pentingnya pola konsumsi pangan Beragam, Bergizi Seimbang, dan Aman (B2SA). Salah satu inisiatif unggulan yang digencarkan adalah Rumah Pangan B2SA, yang bertujuan untuk meningkatkan kesadaran masyarakat dari sekadar makan kenyang menjadi makan sehat.

Kepala NFA, Arief Prasetyo Adi, menekankan bahwa Rumah Pangan B2SA bukan hanya sebagai sarana sosialisasi, tetapi juga sebagai implementasi nyata di masyarakat. “Kami berharap Rumah Pangan B2SA dapat mengubah mindset masyarakat untuk menerapkan pola konsumsi B2SA sehari-hari guna meningkatkan kualitas konsumsi pangan,” ujar Arief pada Kamis (18/7/2024) di Jakarta.

Dalam program ini, NFA mengajak masyarakat untuk memahami bahwa makan bukan hanya untuk kenyang, tetapi harus sehat. “Kami mengajak seluruh masyarakat memahami konsep B2SA dan mengubah mindset bahwa makan bukan hanya kenyang, tetapi harus sehat,” tambahnya.

Tim Kerja Program Rumah Pangan B2SA dari Direktorat Penganekaragaman Konsumsi Pangan NFA melakukan monitoring dan edukasi di Kecamatan Gunung Putri, Kabupaten Bogor, pada Rabu (17/7/2024). Direktur Penganekaragaman Konsumsi Pangan NFA, Rinna Syawal, menjelaskan pentingnya memanfaatkan sumber daya pangan lokal yang mudah didapat dan terjangkau, memenuhi prinsip B2SA.

“B2SA itu tidak mahal. Kita bisa memanfaatkan sumber pangan yang ada di sekitar pekarangan rumah. Misi kita adalah makan bergizi, bukan hanya kenyang,” ujar Rinna.

Pada tahun 2024, NFA mengembangkan Rumah Pangan B2SA di 175 titik lokasi desa prioritas yang tersebar di 33 provinsi di seluruh Indonesia. Berdasarkan hasil pengukuran skor Pola Pangan Harapan (PPH), konsumsi padi-padian masyarakat Indonesia tahun 2023 sebesar 1192 kkal/kap/hari, jauh melampaui target ideal 1050 kkal/kap/hari, menunjukkan bahwa konsumsi karbohidrat masih tinggi dan belum mencapai prinsip B2SA yang ideal.

Program Rumah Pangan B2SA juga mencakup demo olahan pangan lokal, bekerja sama dengan Tim Penggerak Pemberdayaan dan Kesejahteraan Keluarga (TP-PKK) dan stakeholder lainnya. Harapannya, masyarakat dapat mengaplikasikan pola konsumsi B2SA baik di Rumah Pangan maupun di rumah masing-masing dalam menyajikan menu harian yang sehat.

Dengan program ini, NFA berharap dapat meningkatkan keterampilan masyarakat dalam mengolah menu B2SA dan membangun kesadaran akan pentingnya makan sehat demi kualitas hidup yang lebih baik.(Shanty Rd)