GMNI dan PMII Suarakan Dugaan Korupsi di Kabupaten Garut Melalui Aksi dan Audensi
Aksi yang diikuti oleh puluhan mahasiswa ini berlangsung di depan kantor pemerintah daerah. Dalam orasinya, mereka mendesak pemerintah dan aparat penegak hukum untuk mengusut dugaan penyalahgunaan anggaran di berbagai sektor.
“Kami tidak ingin Garut menjadi ladang korupsi. Semua indikasi penyalahgunaan anggaran harus diusut tuntas,” tegas seorang orator GMNI.
Selain aksi, mahasiswa juga melakukan audiensi dengan pemerintah daerah, menyampaikan data serta temuan yang mengindikasikan keterlibatan oknum pejabat dalam dugaan korupsi. Perwakilan PMII menegaskan bahwa langkah mereka adalah murni demi kepentingan rakyat.
“Jika tidak ada tindakan nyata, kami akan kembali dengan aksi yang lebih besar,” ujar perwakilan PMII.
Dalam audiensi tersebut, terungkap bahwa Ketua DPRD Kabupaten Garut dan beberapa fraksi tidak hadir. Namun, fraksi seperti Golkar, PKB, dan Gerindra melalui perwakilannya, termasuk Iman Ali Rahman (Golkar) dan Dila (Gerindra), memberikan tanggapan positif terhadap desakan pembentukan Panitia Khusus (Pansus).
Pemerintah daerah menyatakan dukungannya terhadap transparansi dan akuntabilitas, berjanji untuk menindaklanjuti laporan yang disampaikan.
Aparat gabungan mengawal jalannya audiensi yang digelar di ruang rapat paripurna DPRD. Pertemuan berlangsung kondusif dan normatif tanpa insiden. GMNI dan PMII berharap pembentukan Pansus dapat segera direalisasikan untuk mengungkap dugaan korupsi secara menyeluruh. (**)