Example 728x250
JabarTerkini

Ijazah Tertunda : Konflik Antara SMK Banawa dan SMK Pasundan, Masa Depan Siswa Dipertaruhkan

195
×

Ijazah Tertunda : Konflik Antara SMK Banawa dan SMK Pasundan, Masa Depan Siswa Dipertaruhkan

Sebarkan artikel ini
1734846960414
Garut, Analisnews.co.id – Polemik antara SMK Banawa dan SMK Pasundan terkait keterlambatan penerbitan ijazah bagi tiga siswa kini menjadi perhatian publik. Konflik administratif ini dianggap merugikan siswa dan menimbulkan keresahan di kalangan orang tua.

Ahirudin Yunus, seorang Aktivis Muda Garut, mengecam keterlambatan ini sebagai pelanggaran hak siswa. “Ijazah adalah hak dasar siswa. Tidak seharusnya menjadi korban dari konflik administrasi antar lembaga,” ujarnya.

Saling Klaim dan Tudingan

SMK Banawa menyatakan telah menyerahkan seluruh dokumen yang diperlukan ke SMK Pasundan. Namun, pihak SMK Pasundan membantah hal tersebut dengan alasan dokumen yang diterima tidak lengkap dan terlambat.

“Kami bekerja sesuai prosedur. Jika ada keterlambatan, itu disebabkan kelalaian pihak SMK Banawa,” ujar perwakilan Tata Usaha SMK Pasundan. Sebaliknya, Kepala Sekolah SMK Banawa bersikukuh bahwa seluruh dokumen telah diserahkan sejak awal dan tidak ada alasan untuk menunda penerbitan ijazah.

Keresahan Orang Tua

Orang tua siswa pun mulai kehilangan kesabaran. Salah seorang orang tua berinisial LL mengungkapkan kekesalannya atas ketidakjelasan informasi dari kedua pihak.

“Kami sudah berkali-kali bertanya, tapi jawabannya selalu berputar-putar. Jika tidak ada penyelesaian, kami akan tempuh jalur hukum,” tegas LL. Ia juga menyebut adanya rumor pungutan liar yang memperkeruh situasi.

Pengaduan kepada Dinas Pendidikan

Ahirudin Yunus mendesak kedua pihak segera menyelesaikan konflik ini. Ia bahkan siap membawa kasus ini ke Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Barat.

“Jangan biarkan masa depan siswa menjadi korban. Kedua sekolah harus duduk bersama untuk menyelesaikan masalah ini,” katanya.

Harapan Penyelesaian

Orang tua siswa berharap mediasi segera dilakukan antara kedua sekolah dengan melibatkan pemerintah setempat. Transparansi dan tanggung jawab menjadi kunci agar konflik ini tidak berlarut-larut.

“Kasus ini mencoreng wajah pendidikan. Saya berharap ada solusi cepat dan adil demi masa depan siswa,” tutup Ahirudin Yunus. (*)
Disclaimer : AnalisNews adalah Media Jurnalis Warga pertama di Indonesia yang menyediakan ruang bagi jurnalis warga untuk mempublikasi berita, maka semua jurnalis warga wajib mengikuti kaidah Kode Etik Jurnalistik dan Pedoman Media Siber tanpa terkecuali, berita kasus wajib berimbang tanpa terkecuali, dilarang melakukan pemerasan dan dilarang berbuat kriminal ,apapun, username/ nama pengguna sesuai nama di KTP, jurnalis warga bertanggung jawab atas berita yang dibuatnya.