Bangka Barat – Tim Unit Tipidter dan Satreskrim Polres Bangka Barat berhasil mengamankan sebuah bus bernomor polisi M 7627 HB yang membawa muatan timah balok di Pelabuhan Tanjung Kalian, Mentok, Minggu (22/12/2024) petang. Bus tersebut diketahui berasal dari Pangkalpinang dan tengah bersiap untuk menuju Jakarta melalui jalur pelabuhan.Senin (23/12/2024)
Dipimpin oleh Ipda Ragil Dimas, operasi ini mengungkap modus pengangkutan timah balok secara ilegal. “Bus ini berasal dari Pangkalpinang dan akan melintasi Pelabuhan Tanjung Kalian menuju Jakarta,” ujar Ipda Ragil kepada awak media.
Polisi telah mengamankan dua orang dalam kasus ini, yakni pengemudi bus berinisial FT (54) dan kondektur berinisial MS (46).
Keduanya merupakan warga Jawa Timur. Barang bukti dan saksi saat ini telah dibawa ke Mapolres Bangka Barat untuk pemeriksaan lebih lanjut.
“Kami menemukan muatan berupa balok timah. Sopir dan kondektur kami bawa sebagai saksi, sementara tersangka utama belum ditetapkan,” jelas Ipda Ragil.
Dugaan Penyelundupan Berulang
Berdasarkan informasi yang dihimpun, dugaan kuat menyebutkan bahwa timah balok tersebut berasal dari Toboali, Bangka Selatan. Salah satu narasumber, yang meminta namanya dirahasiakan, mengungkapkan bahwa upaya penyelundupan ini bukan kali pertama dilakukan.
“Bus ini sudah tiga kali lolos menyeberang. Barang ini milik orang Toboali, punya AS Keposang,” ujar sumber tersebut.
Ia juga menambahkan bahwa kebocoran informasi diduga terjadi akibat ketidaksepakatan pembagian hasil. Hingga berita ini diturunkan, pihak terkait, termasuk AS Keposang, belum dapat dikonfirmasi.
Upaya Pengungkapan Jaringan Penyelundupan
Kasus ini memunculkan spekulasi adanya jaringan penyelundupan timah yang terorganisir. Polres Bangka Barat terus mendalami kasus ini untuk mengungkap aktor intelektual dan alur distribusi timah balok yang berhasil diamankan.
Penyelundupan timah secara ilegal tak hanya merugikan negara, tetapi juga mengancam industri tambang yang sah di Bangka Belitung.
Polres Bangka Barat berkomitmen untuk menindak tegas para pelaku guna menjaga integritas sumber daya alam daerah tersebut.
Kasus ini menjadi pengingat bahwa pengawasan terhadap jalur distribusi hasil tambang, termasuk di pelabuhan, perlu diperketat untuk mencegah praktik ilegal yang merugikan masyarakat dan pemerintah.Analisnews.co.id
Penulis:tim red
Editor:M.Jhon kanedy