Example 728x250
Business

UMKM Dapat Kelola Jaringan Internet Bisnis Secara Efisien dan Gratis

48
×

UMKM Dapat Kelola Jaringan Internet Bisnis Secara Efisien dan Gratis

Sebarkan artikel ini
UMKM dikelola dengan jaringan

Jakarta, 19 Desember 2024 – Sektor Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) di Indonesia terus menunjukkan perkembangan pesat. Hingga 2024, jumlah UMKM di Indonesia tercatat lebih dari 65 juta unit, tersebar di berbagai sektor mulai dari kuliner hingga teknologi digital. Namun, dengan pesatnya perkembangan tersebut, banyak pelaku UMKM yang mulai menghadapi tantangan dalam mengelola infrastruktur jaringan yang mendukung operasional mereka. Kebutuhan untuk memiliki jaringan internet atau Wi-Fi yang lebih stabil, aman, dan efisien semakin mendesak seiring dengan bertambahnya perangkat yang terhubung dan meningkatnya ketergantungan pada koneksi internet.

Perangkat jaringan standar yang biasa digunakan di rumah sering kali tidak mampu mengakomodasi kebutuhan operasional bisnis yang lebih kompleks. Banyak UMKM yang membutuhkan koneksi yang lebih stabil dan kemampuan untuk mengelola berbagai perangkat secara efisien tanpa mengorbankan keamanan data bisnis. Inilah mengapa perangkat jaringan untuk skala bisnis, seperti router dan access point, sangat penting. Perangkat ini tidak hanya memberikan koneksi yang lebih kuat dan stabil, tetapi juga kemudahan dalam pengaturan serta tingkat keamanan yang lebih tinggi untuk melindungi data perusahaan.

Namun, tantangan baru muncul ketika UMKM mencoba mengelola jaringan mereka. Dengan keterbatasan sumber daya, banyak dari mereka kesulitan untuk memantau dan mengatur perangkat secara manual. Solusi cloud controller kini semakin banyak diadopsi karena fleksibilitas dan kemudahan pengelolaannya, meskipun banyak solusi cloud berlisensi yang mengharuskan biaya tambahan. Omada Cloud Essentials hadir sebagai solusi yang memungkinkan UMKM mengelola perangkat jaringan mereka secara efisien tanpa biaya lisensi tambahan, memberi mereka lebih banyak waktu untuk fokus pada pengembangan usaha.

Arifin, B2B Sales Manager TP-Link Indonesia, menjelaskan, “Omada Cloud Essentials memungkinkan UMKM untuk mengelola perangkat seperti access point dan router dari jarak jauh, memberikan kontrol penuh atas jaringan mereka tanpa biaya tambahan, sehingga lebih efisien dan aman.”

Skenario penggunaan teknologi ini sangat bervariasi. Sebuah restoran, misalnya, dapat memisahkan jaringan Wi-Fi untuk pelanggan dan staf untuk keamanan yang lebih baik, sementara toko ritel dapat memastikan koneksi stabil di seluruh area untuk mendukung transaksi dan manajemen inventaris. Fitur seperti Zero-Touch Provisioning memungkinkan perangkat untuk disiapkan dengan cepat tanpa memerlukan keahlian teknis, yang berarti penghematan waktu dan sumber daya bagi pemilik bisnis.

“Pengelolaan jaringan yang efisien sangat penting untuk kelancaran operasi UMKM,” tambah Arifin. “Dengan solusi ini, UMKM dapat memiliki kontrol penuh atas jaringan mereka, sehingga memungkinkan bisnis mereka untuk tumbuh meski dengan sumber daya yang terbatas.”

Download Foto HQ

Tentang PT TPLink Indonesia

TP-Link merupakan perusahaan multinasional global yang menghasilkan perangkat jaringan dan aksesoris untuk internet. Didirikan pada tahun 1996, saat ini TP-Link menyediakan berbagai produk yang terlibat pada seluruh aspek kehidupan sehari-hari. Selama 13 tahun berturut-turut menurut IDC Worldwide Quarterly WLAN Tracker, TP-Link berhasil menduduki peringkat no 1 perangkat WLAN di dunia dan memasok distribusi lebih dari 170 negara untuk melayani miliaran orang dari seluruh dunia.
Press Release ini juga sudah tayang di VRITIMES.
Disclaimer : AnalisNews adalah Media Jurnalis Warga pertama di Indonesia yang menyediakan ruang bagi jurnalis warga untuk mempublikasi berita, maka semua jurnalis warga wajib mengikuti kaidah Kode Etik Jurnalistik dan Pedoman Media Siber tanpa terkecuali, berita kasus wajib berimbang tanpa terkecuali, dilarang melakukan pemerasan dan dilarang berbuat kriminal ,apapun, username/ nama pengguna sesuai nama di KTP, jurnalis warga bertanggung jawab atas berita yang dibuatnya.