Example 728x250
BeritaFILMJakarta

Film Nyanyi Sunyi Dalam Rantang Rilis di International Film Festival Rotterdam

94
×

Film Nyanyi Sunyi Dalam Rantang Rilis di International Film Festival Rotterdam

Sebarkan artikel ini
IMG 20241225 WA0050

Analisnews.co.id | Jakarta – Setelah merilis film berjudul ‘Nyanyi Sunyi Dalam Rantang’ pada rangkaian peringatan Hari Antikorupsi Sedunia (Hakordia) 2024. Film produksi Strategi Nasional Pencegahan Korupsi (Stranas PK) karya sutradara Garin Nugroho dan Padi Padi Creative berhasil terseleksi dalam gelaran International Film Festival Rotterdam (IFFR) ke-54, di Netherlands beberapa hari yang lalu.

Melalui semangat inovatif dari para sineas pendatang baru dari seluruh dunia, gelaran IIFR ke-54 akan memutar film yang dirilis dalam bahasa Inggris dengan judul ‘Whispers in the Dabbas’ sebagai World Premier dalam program Harbour di International Film Festival Rotterdam pada 30 Januari sampai dengan 9 Februari 2025 mendatang.

Mengangkatkan cerita dari kisah nyata yang menggambarkan dampak luar biasa dari tindak pidana korupsi yang terjadi di lingkungan masyarakat. Melalui perpaduan drama, tragedi, dan intrik, film Nyanyi Sunyi Dalam Rantang tidak hanya menggugah emosi tetapi juga mengajak penonton untuk merenungkan kompleksitas hukum dan perjuangan melawan ketidakadilan.

Melalui perjalanan Puspa, seorang pengacara muda yang berjuang di tengah kompleksitas sistem hukum yang korup. Kasus-kasus yang ditanganinya, mulai dari kriminalisasi petani hingga kolusi antara pengadilan dan korporasi, mengungkapkan lapisan labirin hukum yang melibatkan berbagai pihak.

Puspa menjadi simbol keberanian di tengah kesunyian, membuktikan bahwa harapan dan keadilan, sekecil apa pun, selalu layak diperjuangkan. Hari demi hari, penampilan dan kondisi mental Puspa, advokat muda di sebuah kabupaten kecil, terus memburuk. Jarinya tremor. Perutnya mual ingin muntah, tetapi tak bisa.

Kegagalannya mencegah ketidakadilan atas warga miskin terus menghantuinya. Puspa muak, Ia muak dengan wajah hukum di negeri ini. Pukulan pertama muncul saat Puspa kalah dalam menangani perkara seorang nenek bernama Tumirah yang dituduh mencuri buah kakao milik perusahaan besar. Padahal, Tumirah hanya memungut buah yang bisa diolah menjadi cokelat itu di atas tanah adat setempat.

Singkat cerita, penggalan dari film berjudul Nyanyi Sunyi dalam Rantang karya sutradara Garin Nugroho itu mengungkap niat perusahaan besar mencaplok tanah adat warga. Namun, warga menolak. Hakim yang bertugas mengadili perkara justru ikut kongkalikong. Ada kongkalikong antara perusahaan, pengadilan negeri, dan pemerintah daerah.

IMG 20241225 WA0051

Film besutan Garin itu ditutup dengan Puspa duduk terdiam dan tidur di suatu bus kecil tua. Tatapannya kosong. Namun, di tengah kesunyian itu, anak kecil mengantarkan rantang merah milik Puspa yang tertinggal. Puspa pun memeluk rantang itu sembari tersenyum tipis.

Pada intinya, film Nyanyi Sunyi dalam Rantang merupakan otokritik bagi seluruh pejabat negara untuk berbenah. Film ini membuat kita dekat dengan krisis moral Puspa, yang semakin parah dengan setiap kasus absurd yang ditanganinya. Dengan kesederhanaan dan berterus terang, ‘Whispers in the Dabbas’ menyuarakan suara rakyat yang tertindas ketidakadilan.

SINOPSIS FILM NYANYI SUNYI DALAM RANTANG
Kisah diawali dengan kasus dua buah Kakao/Coklat yang dipungut oleh ibu tua dari sebuah perkebunan besar yang diancam dihukum penjara setahun, ternyata berlatar belakang upaya pencaplokan lahan atas nama kepentingan nasional. Pada akhirnya, kasus demi kasus menjadikan Puspa menemukan berbagai hubungan penyelundupan dan manipulasi hukum, melibatkan beragam aparat, dari bentuk permainan data untuk manipulasi bantuan kemiskinan berkait pencitraan partai atau anggota DPR, atau juga petani jagung yang kehilangan kerja karena kerjasama Pengadilan dengan kepentingan industri importir. Atau juga manipulasi undang-undang ITE (Informasi dan Transaksi Elektonik) yang digunakan untuk membungkam kritik.

Kisah sepi dan penuh drama Puspa bertambah dengan konflik dalam keluarga. Kakak  Puspa (Krisna) yang bekerja di LSM ketahanan pangan, menghadapi berbagai tekanan preman yang di tutus Perusahaan yang ingin mengamankan bisnisnya, bahkan Krisna terjerat hukum undang-undang ITE karena dituding mencermarkan nama baik sebuah perusahaan.

Puspa dalam jalan yang sunyi, terus melangkah melakukan penegakan hukum, percaya bahwa selalu ada peluang sekecil apapun untuk menegakkan keadilan. Puspa menyimpan semua kasus yang menghadangnya dalam rekaman HP nya yang menjadi saksi perjalannya.

Film: Sunyi Dalam Rantang (Whisper in the Dabbas)
Bahasa: Indonesian
Rumah Produksi: Padi Padi Creative
Sutradara: Garin Nugroho
Executive Produser: Stranas PK
Casts:  Della Dartyan, Arswendi Bening Swara, Alex Suhendra, Fajar Suharno, Mirkoen Awali, Nunung Rieta, Agus Becak, Minten, Udik Supriyanta, Gati Handoko, Putri Manjo, Irine Vista
Production Designer: Ong Hari Wahyu 
Director of Photography: Mandella Pracihara
Art Director: Adih Saputra
Penulis Naskah: Garin Nugroho“***(DaBon)

Disclaimer : AnalisNews adalah Media Jurnalis Warga pertama di Indonesia yang menyediakan ruang bagi jurnalis warga untuk mempublikasi berita, maka semua jurnalis warga wajib mengikuti kaidah Kode Etik Jurnalistik dan Pedoman Media Siber tanpa terkecuali, berita kasus wajib berimbang tanpa terkecuali, dilarang melakukan pemerasan dan dilarang berbuat kriminal ,apapun, username/ nama pengguna sesuai nama di KTP, jurnalis warga bertanggung jawab atas berita yang dibuatnya.