Jeritan Pagi : Ketika Keadilan dan Kesejahteraan Rakyat Dipertanyakan
Garut Opini, Analisnews.co.id – Setiap pagi membawa harapan baru, tetapi bagi banyak rakyat, pagi hari justru menjadi saat untuk bertanya-tanya: ke mana keadilan dan kesejahteraan yang dijanjikan? Di tengah gemuruh pembangunan dan klaim kemajuan, jeritan rakyat yang tertindas oleh ketimpangan semakin nyaring terdengar.
Keadilan di negeri ini kerap menjadi barang mahal yang sulit dijangkau oleh mereka yang tak memiliki kuasa. Hukum berjalan timpang, lebih tajam bagi yang lemah dan seolah lunak bagi yang kuat. Kasus-kasus kecil dari rakyat biasa sering kali diselesaikan dengan hukuman berat, sementara pelanggaran besar dari para elit kerap berujung pada negosiasi atau bahkan impunitas. Hal ini bukan hanya mencederai rasa keadilan, tetapi juga menciptakan ketidakpercayaan yang mendalam terhadap sistem.
Kesejahteraan pun masih menjadi mimpi bagi banyak orang. Kebijakan yang dirancang untuk mendukung rakyat sering kali lebih menguntungkan segelintir golongan. Harga kebutuhan pokok terus meroket, akses terhadap layanan kesehatan dan pendidikan masih menjadi tantangan bagi mereka yang berada di garis kemiskinan. Program-program bantuan sosial yang digadang-gadang sebagai solusi sering kali tidak tepat sasaran, bahkan rawan diselewengkan.
Jeritan pagi ini seharusnya menjadi peringatan bagi para pemangku kebijakan. Keadilan dan kesejahteraan bukanlah sekadar janji dalam pidato politik, melainkan hak dasar yang harus diwujudkan tanpa syarat. Tanpa keadilan, masyarakat akan kehilangan rasa percaya. Tanpa kesejahteraan, rakyat kehilangan daya untuk berkontribusi pada pembangunan.
Saatnya bagi kita semua untuk merefleksikan jeritan ini. Jangan biarkan suara rakyat yang mempertanyakan keadilan dan kesejahteraan hanya menjadi gema tanpa jawaban. Jika keadilan dan kesejahteraan terus diabaikan, maka pagi yang penuh harapan akan berubah menjadi pagi yang penuh keputusasaan.