Example 728x250
JatimTerkini

Kuota Pupuk Subsidi di Sumenep Tahun 2025 Meningkat Drastis, iPubers Permudah Penebusan

47
×

Kuota Pupuk Subsidi di Sumenep Tahun 2025 Meningkat Drastis, iPubers Permudah Penebusan

Sebarkan artikel ini
IMG 20250111 WA0009 1
Kepala DKPP Sumenep Chainur Rasyid (Foto: Thofu)

SUMENEP, AnalisNews.co.id– Pemerintah Kabupaten Sumenep, Madura, Jawa Timur, mengumumkan peningkatan signifikan dalam kuota pupuk bersubsidi untuk tahun 2025. Jika tahun lalu jumlahnya hanya 47.534 ton, kini meningkat menjadi 69.401 ton.

“Untuk alokasi pupuk subsidi jenis urea tahun ini mencapai 38.981 ton, sedangkan pupuk NPK sebanyak 30.517 ton,” ungkap Kepala Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (DKPP) Sumenep, Chainur Rasyid, Jumat, 10 Januari 2025.

Menurut Chainur Rasyid, yang akrab disapa Inong, pupuk bersubsidi ini diperuntukkan bagi petani atau kelompok tani yang telah tercatat dalam Rencana Definitif Kebutuhan Kelompok (RDKK). Penebusan pupuk dapat dilakukan di kios resmi yang tersebar di seluruh kecamatan di Kabupaten Sumenep.

“Proses penebusan cukup sederhana, petani tinggal mendatangi kios yang ada di wilayah masing-masing,” jelasnya.

Dalam rangka meningkatkan efisiensi dan kemudahan bagi petani, pemerintah daerah mengganti sistem kartu tani dengan aplikasi digital bernama iPubers. Aplikasi ini dirancang untuk mempermudah proses penebusan pupuk subsidi sekaligus mengurangi kendala teknis yang sering dihadapi sebelumnya.

Dengan aplikasi iPubers, petani dapat menebus pupuk bersubsidi melalui tiga mekanisme. Pertama, penebusan secara langsung oleh petani. Kedua, penebusan dapat dilakukan oleh ahli waris menggunakan surat kuasa. Ketiga, kelompok tani (poktan) juga dapat memfasilitasi penebusan secara kolektif.

“Penerapan iPubers ini diharapkan dapat mempercepat proses penebusan, meminimalkan antrean, dan memastikan pupuk subsidi sampai ke tangan petani tepat waktu,” ujar Chainur Rasyid.

Langkah inovatif ini juga bertujuan untuk mencegah penyalahgunaan pupuk bersubsidi yang sebelumnya kerap menjadi masalah. Dengan sistem berbasis aplikasi, distribusi pupuk menjadi lebih transparan dan terdata dengan baik.

Lonjakan kuota pupuk bersubsidi di Kabupaten Sumenep diharapkan mampu mendorong peningkatan hasil panen petani. Selain itu, penggunaan iPubers diharapkan menjadi model sistem distribusi pupuk yang efisien dan dapat diterapkan di wilayah lain.

“Kami berharap seluruh kuota pupuk bersubsidi ini bisa terserap maksimal sehingga mendukung keberlanjutan ketahanan pangan di Sumenep,” tambah Chainur Rasyid.

Pemerintah daerah optimistis bahwa kombinasi antara peningkatan kuota dan penggunaan teknologi digital ini akan membawa dampak positif yang signifikan bagi petani. Selain itu, ini juga menjadi salah satu upaya untuk memperkuat sektor pertanian sebagai pilar ekonomi di Kabupaten Sumenep. (TH)

Disclaimer : AnalisNews adalah Media Jurnalis Warga pertama di Indonesia yang menyediakan ruang bagi jurnalis warga untuk mempublikasi berita, maka semua jurnalis warga wajib mengikuti kaidah Kode Etik Jurnalistik dan Pedoman Media Siber tanpa terkecuali, berita kasus wajib berimbang tanpa terkecuali, dilarang melakukan pemerasan dan dilarang berbuat kriminal ,apapun, username/ nama pengguna sesuai nama di KTP, jurnalis warga bertanggung jawab atas berita yang dibuatnya.