Example 728x250
BeritaJakarta

Ketua BKN Muhammad Rofii Mukhlis: Issue dan Hoaks Pagar Laut Bikinan PIK 2

157
×

Ketua BKN Muhammad Rofii Mukhlis: Issue dan Hoaks Pagar Laut Bikinan PIK 2

Sebarkan artikel ini
IMG 20250115 WA0180

Analisnews.co.id | Lokasi Pagar laut yang bersinggungan dengan Pantai Indah Kapuk (PIK), menjadikan banyak pihak berasumsi untuk kepentingan ‘tersembunyi’ PIK. Sementara itu Muhammad Rofii Mukhlis,atau biasa dipanggil Cak Ofi selaku Ketua Umum Barisan Ksatria Nusantara (BKN), membantah tegas hoaks dan isu serta fitnah tersebut.

Sebagai pihak yang selama ini berhubungan dengan management PIK, Cak Ofi pada awalnya menduga hal sama dengan para pihak yang beranggapan demikian. Bahwa ada kepentingan PIK didalamnya.

Namun setelah dirinya melakukan croscek di lokasi, termasuk banyak ber tanya dengan management PIK, anggapan negatipnya itu menjadi hilang.

“Saya tidak ada kepentingan dengan PIK. Bertemu dengan pak Aguan saja belum pernah. Saya hanya membela kebenaran. Meski non muslim sekalipun. Prinsipnya, saya bersama kebenaran. Meski dijauhi dan hanya memiliki satu teman saja,” tegas Cak Ofi dalam relise tertulisnya, Selasa(15/1)

Tak ayal, Cak Ofi merasakan hujatan pada PIK dan Aguan, yang disaksikan sebagai narasumber di live streaming dari studio TV One – selasa malam (13/1), begitu tinggi. Baik dari MUI Pusat, maupun nelayan dan petani yang dirugikan akibat Proyek Strategis Nasional (PSN) PIK2, dan kini pagar laut sepanjang 30 km.

Ditegaskan Cak Ofi, jika pun PIK membangun pagar laut, tentu tahapan prosedur sesuai hukum. Terlebih masa sebagai perusahaan besar, tidak mungkin melakukan sesuatu yang melawan hukum.

Cak Ofi lebih menyesalkan rekomendasi MUI Pusat, membatalkan soal PSN. Karena tidak berdasarkan survey dan upaya mencari tahu lebih detail tentang PSN. Apalagi kini terseret dan ikut berkomentar dengan pagar laut.

“Semestinya Tabayyun dululah. Malah MUI kasih rekomendasi dulu, baru kemudian survey ke lokasi. Ini yang keliru,” sesal Cak Ofi.

Bagi Cak Ofi kehadiran Iksan Tanjung selaku tim MUI Pusat dan advokasi di acara TV ONE, tidak mencerminkan sikap dasar Agama Islam,dalam hal ini, prinsip tabayyun dikesampingkan,sangat jauh berbeda dengan MUI Banten.

“Lihat saja di menara Syariah, ada mesjid yang ditandatangai oleh KH Maaruf Amin sebagai wakil Presiden waktu itu. Bahkan KH Said Ahil Siradj (mantan ketua NU) berpendapat di depan para Kyai Banten mengenai kemaslahatan penggunaan lokasi tidak terurus itu sudah dosa,” tegas Cak Ofi.

Karena itu, kembali masalah keberadaan dan dalang mengenai pagar laut, semestinya tidak menjustivikasi atau menuduh, jika ada peran PIK dan Aguan terlibat. Karena asumsi negatip itu, menggoreng kebaikan Aguan yang tidak sesumbar telah membangun berbagai gedung demi kepentingan umat Islam.

“Lihat saja Universitas di Parung dan Pesantren dari TK sampai Universitas, dibangun gratis tanpa ada hubungannya dengan PIK, malah jauh lokasinya dari PIK,” bangga Cak Ofi.

Bahkan, Cak Ofi merespon ucapan Airlangga Hartarto selaku Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, bahwa polemik terkait kasus pagar laut di Tangerang tidak memiliki keterkaitan dengan Proyek Strategis Nasional (PSN).

“Jadi sudah cukup jelas. Ini menteri menanggapi pagar laut dan hubungannya dengan PSN PIK2,” ujar Cak Ofi.

Termasuk legal hukum management PIK – Muanas Alaidid SH, telah menegaskan sekaligus membantah fitnah yang beredar, bahwa Aguan dan PIK sebagai dalangnya ada pagar laut***(DdB/Yd)

Disclaimer : AnalisNews adalah Media Jurnalis Warga pertama di Indonesia yang menyediakan ruang bagi jurnalis warga untuk mempublikasi berita, maka semua jurnalis warga wajib mengikuti kaidah Kode Etik Jurnalistik dan Pedoman Media Siber tanpa terkecuali, berita kasus wajib berimbang tanpa terkecuali, dilarang melakukan pemerasan dan dilarang berbuat kriminal ,apapun, username/ nama pengguna sesuai nama di KTP, jurnalis warga bertanggung jawab atas berita yang dibuatnya.