Analisnews, Bogor – Komunitas Ekraf Tagar Motekart bersama Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) menggelar aksi sosial bertajuk “Tebar Makanan Bergizi Gratis” yang bertujuan mendukung pemenuhan kebutuhan gizi masyarakat, khususnya bagi siswa-siswi Sekolah Dasar (SD). Kegiatan ini berlangsung di SDN 01 Banjarwaru, Desa Banjarwaru, Kecamatan Ciawi, Kabupaten Bogor. Jumat (14/2/25)
Acara ini mendapat sambutan hangat dari pihak sekolah, termasuk guru, orangtua, dan murid-murid SDN Banjarwaru 01. Program ini didukung oleh Yayasan Ibnu Rusy dan Lembaga Amil Zakat Nasional (Laznas) Sahabat Yatim sebagai sumber anggaran.
Usai acara, Founder Tagar Motekart, Tubagus Akhmad, yang akrab disapa Ai, menyampaikan bahwa kegiatan ini adalah bagian dari rangkaian program sosial Tagar Motekart yang fokus pada isu kesejahteraan masyarakat.
“Sesuai arahan dari Disbudpar, kami ingin menunjukkan kepedulian nyata kepada masyarakat melalui aksi sederhana ini. Gizi yang cukup adalah hak setiap individu, dan kami berharap program ini bisa membantu meringankan beban mereka yang membutuhkan,” ujar Ai.
Selain pembagian makanan bergizi, acara ini juga diisi dengan kegiatan pengenalan dan pelatihan alat musik tradisional budaya Sunda kepada para siswa SDN 01 Banjarwaru.
Belgi Al Huda, perwakilan dari Disbudpar sekaligus pelaku ekonomi kreatif (ekraf), menjelaskan bahwa melalui kegiatan ini, anak-anak diberikan pengetahuan tentang alat musik tradisional Sunda, mulai dari sejarah hingga aplikasi dan urgensinya.
“Kegiatan ini bertujuan agar generasi muda dapat mengenal dan memahami budaya Sunda yang mulai tergerus oleh zaman, sehingga mereka memiliki pengetahuan yang cukup mengenai identitas budaya mereka,” ujar Belgi.
Kepala Sekolah SDN 01 Banjarwaru, Eneng Laelasari, mengungkapkan rasa terima kasih atas terlaksananya kegiatan tebar gizi dan pelatihan musik tradisional Sunda ini.
“Kegiatan hari ini merupakan hasil kerjasama antara sekolah dengan komunitas Tagar Motekart, Yayasan Ibnu Rusy, Sahabat Yatim, dan Disbudpar. Terima kasih atas perhatian dan bantuannya. Makanan yang kami terima sangat bermanfaat untuk keluarga kami, dan edukasi budaya Sunda yang diberikan kepada anak-anak murid kami sangat berharga,” tutup Eneng.
(Wandi)