AnalisNews – Sumbawa Besar|NTB – Panglima Komando Daerah Militer (Pangdam) IX/Udayana, Mayor Jenderal TNI M. Zamroni, S.IP., Beserta rombongan melakukan kunjungan kerja ke Makodim 1607/Sumbawa pada Rabu (13/3/2025). Kunjungan ini merupakan bagian dari rangkaian Safari Ramadan yang telah berlangsung sejak Senin, mencakup wilayah Bima, Dompu, dan kini Sumbawa Besar.
Dalam kesempatan tersebut, Pangdam IX/Udayana, didampingi Ketua Persit Kartika Chandra Kirana (KCK) Daerah IX/Udayana, Ny. Dessy M. Zamroni, M.Si., turut serta dalam pelepasan bibit ikan sebagai simbol upaya meningkatkan ketahanan pangan dan kesejahteraan masyarakat.
Mayor Jenderal M. Zamroni menegaskan bahwa peran TNI tidak hanya terbatas pada bidang pertahanan dan keamanan, tetapi juga turut membantu pemerintah dalam berbagai sektor, termasuk kesehatan dan pertanian.
“TNI terlibat dalam berbagai aspek kehidupan karena semuanya berkaitan dengan pertahanan dan keamanan. Jika pangan terbatas, dampaknya bisa memicu ketidakstabilan sosial. Oleh karena itu, kami turut berperan dalam memastikan ketahanan pangan, seperti mendorong masyarakat bertani dan beternak,” ujarnya.
Lebih lanjut, Pangdam menekankan pentingnya pertanian sebagai pilar ketahanan nasional. Ia mengajak masyarakat untuk aktif bertani dan memastikan hasil produksi terserap dengan harga yang layak.
“Pemerintah telah menetapkan harga dasar gabah minimal Rp6.500 per kilogram agar petani sejahtera. Jika petani mendapatkan harga yang baik, mereka akan terus berproduksi, dan lahan-lahan kosong pun dapat dimanfaatkan untuk pertanian,” tambahnya.
Dalam kesempatan yang sama, Pangdam IX/Udayana juga menyoroti pentingnya pelestarian lingkungan. Ia mengajak masyarakat untuk menjaga hutan dan tidak terlibat dalam aktivitas yang merusak ekosistem.
“Jangan rusak hutan kita! Jika hutan gundul, tidak ada yang bisa menahan air, sehingga banjir dan bencana lingkungan lainnya tidak bisa dihindari. TNI bersama rakyat akan berada di garda terdepan untuk memberantas segala bentuk perusakan hutan,” tegasnya.
Selain itu, ia juga mengingatkan bahaya penyalahgunaan minuman keras dan narkoba yang dapat merusak generasi muda. Menurutnya, tanpa perlu adanya invasi dari luar, bangsa ini bisa melemah jika generasi penerusnya hancur akibat penyalahgunaan zat terlarang.
Sebagai solusi bagi masyarakat yang masih bergantung pada praktik ilegal seperti perusakan hutan, Pangdam mengajak mereka untuk beralih profesi ke bidang yang lebih produktif dan berkelanjutan.
“Jika saat ini masih ada yang menggantungkan hidup dengan merusak hutan, mari migrasi ke profesi yang lebih baik. Bertani, menanam jagung, padi, atau beternak ikan jauh lebih bermanfaat bagi diri sendiri dan generasi mendatang,” ujarnya.
Kunjungan kerja Pangdam IX/Udayana ini menjadi momentum untuk memperkuat sinergi antara TNI dan masyarakat dalam menjaga stabilitas wilayah, mendukung ketahanan pangan, serta melestarikan lingkungan demi masa depan yang lebih baik. (An)