Example 728x250
BeritaHukumJakarta

Sekjen BARA JP: Agar Tidak Jadi Fitnah, Bung Deddy Sitorus Sebutkan Saja Siapa YQF

99
×

Sekjen BARA JP: Agar Tidak Jadi Fitnah, Bung Deddy Sitorus Sebutkan Saja Siapa YQF

Sebarkan artikel ini
IMG 20250314 WA0045 3

Jakarta – Sekretaris Jenderal Barisan Rakyat Jokowi Presiden (BARA JP) Relly Reagan meminta politisi PDI Perjuangan Deddy Y.H. Sitorus untuk membuktikan siapa orang berinisial YQF, yang menjadi utusan Jokowi meminta Sekjen Hasto Kristiyanto mundur dan jangan pecat Jokowi. Utusan ini diketahui sekitar 14 Desember 2024 menemui jajaran PDi Perjuangan sebagaimana disampaikan Deddy Sitorus, Kamis (13/3/2025) kemarin.

“Agar tidak menjadi fitnah, kami meminta Bung Deddy Sitorus menyebutkan saja siapa YQF dan apa maksud keinginannya. Apa benar orang yang berinisial YQF meminta Hasto dimundurkan dan pembatalan Jokowi dipecat,” kata Reagen sapaan akrabnya kepada media, Jumat (14/3/2025) di Jakarta.

Menurut tokoh Relawan Jokowi ini, jangan semua kejadian masalah dan persoalan Sekjen DPP PDIP, sedikit-sedikit membawa nama Mantan Presiden Jokowi. Reagan menyayangkan pernyataan Deddy Sitorus yang terus menerus membawa-bawa nama Jokowi.

“Jangan dikit-dikit Jokowi disalahkan, apalagi urusan kasus korupsi Hasto Kristiyanto dan persoalan internal PDI Perjuangan. Sebaiknya Bung Deddy Sitorus sadar diri dan jangan ngalur-ngidul terus,” tandasnya.

Reagen juga meminta Deddy Sitorus membuktikan jika Jokowi disalahkan  dan jangan selalu buat opini dan framing menyudutkan. Kata dia, kalau memang benar silahkan Deddy Sitorus membuktikan. Siapa orang berinisial YQF yang diduga utusan Jokowi tersebut.

“Buktikan saja utusan siapa? Ngak ada itu terkait pemecatan Hasto Kristiyanto sebagai Sekjen PDI Perjuangan. Sudahlah Bung Deddy Sitorus sadar diri saja dari Pilpres yang disudutkan Jokowi terus,” jelasnya.

Kata Reagen, apa ngak capek selalu buat pengiringan opini.

“Kalau anda (red-Deddy Sitorus) dendam dan sakit hati jangan berlebihan. Bilang macam-macam tentang Jokowi, kayak yang paling betul aja,” pungkasnya.

PDIP: Jokowi Kirim Utusan Minta Hasto Mundur dan Batalkan Pemecatan

Sebelumnya, Deddy Yevri Sitorus mengungkapkan bahwa seorang utusan menemui jajaran pengurus PDIP pada 14 Desember 2024.

“Perlu diketahui bahwa sekitar tanggal 14 Desember itu ada utusan yang menemui kami, memberitahu bahwa sekjen harus mundur, lalu jangan pecat Jokowi,” ujar Deddy dalam keterangan yang diterima Kompas TV pada Kamis (13/3/2025).

Selain itu, Deddy juga mengklaim bahwa utusan tersebut menyampaikan informasi mengenai sembilan kader PDIP yang disebut-sebut menjadi target aparat penegak hukum.

“Ada sekitar 9 orang dari PDIP yang menjadi target dari pihak kepolisian dan KPK,” ungkapnya.

Deddy meyakini bahwa kasus yang menyeret Hasto Kristiyanto merupakan bentuk politisasi hukum. Ia menegaskan bahwa tuduhannya memiliki dasar kuat, merujuk pada pernyataan seorang anggota Komisi II DPR RI yang menyebut utusan itu sebagai sosok berwenang.

“Itulah juga yang menjadi keyakinan kami bahwa seutuhnya persoalan ini adalah persoalan yang dilandasi oleh itikad tidak baik oleh kesewenang-wenangan,” ujarnya.

“Kasus Mas Hasto jelas adalah kasus politisasi hukum, kriminalisasi jahat, dan itulah kenapa kami sebagai partai, baik DPP maupun Fraksi, akan bersama-sama melawan kesewenang-wenangan ini,” lanjutnya.

Jokowi: Saya Ngalah Terus, Tapi Ada Batasnya

Joko Widodo (Jokowi) menantang politikus PDI Perjuangan, Deddy Yevri Sitorus, untuk mengungkap identitas “utusan” yang disebut-sebut meminta pembatalan pemecatannya dari PDIP serta pencopotan Hasto Kristiyanto dari jabatan Sekretaris Jenderal PDIP.

Dalam keterangannya di Kota Solo, Jawa Tengah, Jumat (14/3/2025), Jokowi dengan tegas membantah tudingan tersebut.

“Enggak ada (permintaan seperti itu), apa iya? Harusnya disebutkan siapa (utusannya) gitu loh biar jelas,” ujar Jokowi.

Jokowi juga menegaskan bahwa dirinya tidak memiliki keterkaitan dengan kasus hukum yang menyeret Hasto Kristiyanto. Mantan kader PDIP itu mempertanyakan logika di balik tuduhan yang dilontarkan kepadanya.

“Kepentingannya apa saya mau mengutus untuk itu, kepentingannya apa? Coba logikanya,” ujarnya dengan nada tegas.

Jokowi mengungkapkan bahwa selama ini ia memilih diam terhadap berbagai tuduhan yang ditujukan kepadanya. Namun, ia memperingatkan bahwa kesabarannya ada batasnya.

“Saya itu sudah diam loh ya. Difitnah saya diam. Dicela saya diam. Dijelekkan saya diam. Dimaki-maki saya diam. Saya ngalah terus loh, tapi ada batasnya ya,” lanjutnya. (red)

PERATURAN WAJIB : AnalisNews adalah Media Jurnalis Warga pertama di Indonesia yang menyediakan ruang bagi jurnalis warga untuk mempublikasi berita, "ANALISNEWS HANYA MENYAJIKAN BERITA BAIK MENDUKUNG PROGRAM PEMERINTAH, TNI, POLRI" DILARANG BERITA KASUS, semua jurnalis warga wajib mengikuti kaidah Kode Etik Jurnalistik dan Pedoman Media Siber tanpa terkecuali, Dilarang melakukan pemerasan dan Dilarang berbuat kriminal sekecil apapun, username/ nama pengguna sesuai nama di KTP, jurnalis warga bertanggung jawab atas berita yang dibuatnya, Nama Jurnalis wajib tercantum dalam BOX REDAKSI, TIDAK SAH JIKA TIDAK ADA DALAM BOX REDAKSI, Dilarang meminta imbalan atas berita. "ANALISNEWS BERITA BAIK DAN MEMBANGUN, TIDAK MEMUNGUT APAPUN, ANALISNEWS BERKIPRAH TANPA PAMRIH UNTUK MENCERDASKAN KEHIDUPAN BANGSA"