
Analisnews – Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Kelas III Bandanaira terus berkomitmen dalam mendukung 13 Program Akselerasi Menteri Imigrasi dan Pemasyarakatan dengan memperkuat dan meningkatkan pendayagunaan Warga Binaan dalam menghasilkan produk Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) melalui pengolahan buah pala menjadi sirup. Buah pala, yang merupakan salah satu komoditas andalan di Banda, diolah menjadi produk bernilai tambah berupa sirup yang dapat dipasarkan sebagai produk lokal.
“Ide untuk mengadakan program ini muncul karena kami melihat potensi besar yang dimiliki buah pala di daerah ini akan tetapi belum dimanfaatkan secara maksimal,” ungkap Rustam Kasoor, Kepala Subseksi Pembinaan, dalam pesannya kepada analisnews via WhattApp, Kamis (10/4).
Ia mengatakan program ini bertujuan, untuk memberikan pengetahuan dan keterampilan tentang pengelolaan kulit dan daging buah pala, termasuk proses pengolahannya kepada Warga Binaan.
“Melalui program pemberdayaan Warga Binaan ini, kami berharap dapat memberikan kontribusi positif dalam meningkatkan keterampilan dan pengetahuan mereka. Dengan adanya program ini, mereka diharapkan mampu menghasilkan produk yang berkualitas yang mengutamakan standar keamanan dan kelayakan komsumsi,” harapnya.
Sementara itu, Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Lapas Bandanaira, Nober Hasanda, menegaskan program ini tidak hanya bertujuan meningkatkan keterampilan Warga Binaan, tetapi juga membuka peluang ekonomi yang lebih luas.
“Kami berkomitmen untuk membekali Warga Binaan dengan keterampilan yang relevan sehingga mereka memiliki kesiapan untuk kembali ke masyarakat dengan kemampuan yang produktif dan membangun masa depan yang lebih baik,” tuturnya dalam keteranganya via WhattApp.
Dikatakannya, program pemberdayaan tersebut akan terus dikembangkan. Program ini tidak hanya mengajarkan keterampilan, tetapi juga membangun mental wirausaha bagi Warga Binaan. Hal ini diharapkan dapat membantu mereka saat kembali ke masyarakat.
“Dengan adanya program ini, Lapas Bandanaira menargetkan Warga Binaan bisa lebih siap menghadapi kehidupan setelah bebas. Mereka diharapkan bisa mandiri secara ekonomi dan tidak kembali ke dunia kriminal,” harapnya.
Ia juga menegaskan bahwa pihaknya terus berupaya menciptakan inovasi dalam pembinaan Warga Binaan. Berbagai program yang telah berjalan akan terus dievaluasi dan ditingkatkan.