Analisnews.co.id – Singapore, Tahlirsti Dijane Nurhulwah, mahasiswi Fakultas Kedokteran Universitas Padjadjaran dan Duta Kosmetik Aman Terbaik ke-II BPOM Jakarta, berhasil meraih medali emas di ajang inovasi World Invent Singapore (WoSG) 2024 yang diselenggarakan pada 9–11 Juli 2024 di Singapura.
Asti, sapaan akrab Tahlirsti, bergabung dalam tim inovasi Neurosafe yang mewakili komunitas mahasiswa Universitas Padjadjaran, Padjadjaran High-Level Organization for Excellence in New-age Research (PHOENIX). Inovasi yang dibawa, NEUROSAFE (Neurological and Falls Detection System Ensuring Safety for Elderly and Epilepsy), memperoleh medali emas serta special award dari President European Academy of Sciences.NEUROSAFE berfokus pada tema kesehatan yang relevan di Indonesia, yaitu insidensi jatuh pada pasien epilepsi dan lansia. Inovasi ini mengintegrasikan chip dan aplikasi yang dirancang secara praktis untuk mendeteksi jatuh pada pasien, sehingga dapat mencegah komplikasi dan meningkatkan keselamatan. Ketika pasien epilepsi atau lansia terjatuh, chip pada sabuk akan mengirimkan sinyal kepada aplikasi pada ponsel pintar caregiver atau keluarga, disertai bunyi alarm dan lokasi akurat, memungkinkan pertolongan segera dan mengurangi dampak komplikasi dari kejadian jatuh.
Kompetisi inovasi ini merupakan pengalaman pertama bagi Asti, namun berkat dedikasi dan kerja kerasnya bersama Tim Phoenix, mereka menjadi satu-satunya perwakilan Indonesia yang meraih medali emas di Word Invent Singapore. “Manusia berusaha Tuhan yang menentukan, kita hanya do the best saja. Kami sangat menikmati perjalanan ini, semua hasilnya adalah hasil kerja keras tim dan bimbingan dari banyak pihak,” ungkap Asti dalam wawancara. Persiapan untuk kompetisi ini memerlukan waktu berbulan-bulan, meliputi riset jurnal, desain, coding, dan pembuatan prototipe alat.
Medali emas bukan hal yang asing bagi putri dari pasangan Neneng Yuliani dan Tangguh Cahyono ini. Selain prestasi akademik yang gemilang, Asti juga pernah meraih medali emas di bidang tarik suara pada ajang Grand Prix of Nations Gothenburg 2019 & 4th European Choir Games di Swedia, bersama tim Gitabumi Voices. Prestasi tersebut membawanya tampil di Istana Merdeka dan mendapat perhatian dari Presiden Joko Widodo.
Lahir dan besar di Jakarta, Asti terus membawa nama baik sekolahnya sejak bersekolah di SDN Bintaro 03 Pagi, SMPN 19 Jakarta, dan SMAN 70 Jakarta. Ia selalu berada di tiga besar angkatan, lulus dengan nilai raport tertinggi, dan diterima di PTN ternama dengan Fakultas Kedokteran lewat jalur prestasi (SNBP). Sebagai penerima Beasiswa Unggulan dari KEMENDIKBUD, Asti kembali membanggakan Universitas Padjadjaran dengan prestasinya. Dra. Lies Nuryani, wali kelas Asti saat SMA, menyebut Asti sebagai aset bangsa yang berpotensi.
Tim Phoenix terdiri dari tim bisnis dan diplomasi, Neurosafe, dan Manies. Tim Neurosafe melibatkan Tahlirsti Dijane Nurhulwah, Rizky Ramadhan Sayyid Zenyda, Nindya Khairunnisa, Siti Silvia Nur S. S., Mochammad Shidqy Yudhistra, Fathi Ghifari Muhammad, dan Hafiza Abdul.
Kesuksesan tim ini merupakan hasil dari kerja keras dan bimbingan dari pada ahli neurologi FK Unpad-RSHS (Rumah Sakit Hasan Sadikin), termasuk dr. Nushrotul Lailiyah, Sp. N, Subsp. NNET(K), Sp.Akp., Dr. Uni Gamayani, dr., Sp.S(K), Dr. Lisda Amalia, dr., Sp.S(K), dan Asep Wirayasa sebagai supervisor.
World Invent Singapore merupakan ajang bergengsi yang diikuti oleh lebih dari 350 inventor dan inovator berbagai negara seperti China, Maroko, Filipina, Rumania, Arab Saudi, dan Thailand.
Inovasi Neurosafe diharapkan dapat memberikan dampak signifikan bagi masyarakat luas dan membantu perekonomian Indonesia di masa depan, serta menjadi batu loncatan bagi tim Neurosafe agar dapat memperluas pengaruh inovasinya di pasar global. (VR)