SUMENEP, AnalisNews.co.id– 50 Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Sumenep, Jawa Timur periode 2024-2029 resmi dilantik pada tanggal 21 Agustus 2024 di Pendopo Agung Kraton Sumenep.
Dari 50 Anggota DPRD tersebut terdapat satu nama yang sudah tidak asing yaitu Darul Hasyim Fath, pasalnya legislator PDI Perjuangan asal Kepulauan Masalembu ini sudah periode ke-4 kalinya duduk sebagai Wakil Rakyat.
Darul Hasyim Fath saat ditemui sesaat setelah pelantikan mengatakan, pertarungan elektoral Pileg 2024 sudah usai saat ini sudah saatnya masuk kedalam pertempuran berikutnya yaitu, membawa setumpuk aspirasi rakyat di pundaknya untuk dijadikan tuntunan dalam melangkah mengarungi kerasnya pertarungan politik di parlemen.
“Sekarang sudah saatnya kembali berjuang memenangkan rakyatnya, lewat parlemen utamanya konstituen yang sudah memberinya mandat, ” tegasnya. Rabu 21/08/2024
Rakyat merupakan sumber utama dari kekuasaan, maka berbicara kepentingan rakyat merupakan jalan kebenaran yang harus ditempuh dan dimenangkan oleh setiap politisi di parlemen. Darul Hasyim Fath mengaku, selama duduk di DPRD Kabupaten Sumenep diperintahkan oleh PDI Perjuangan tempatnya bernaung agar menterjemahkan ideologi Partai: Pancasila, Trisakti Bung Karno.
Hilirisasi dari doktrin-doktrin Partai PDI Perjuangan adalah kesejahteraan dan keadilan bagi rakyat. Haram hukumnya, bagi kader banteng PDIP Perjuangan memisahkan diri dari akar rakyat.
“Sebagai kader, petugas partai sekaligus wakil rakyat, saya harus memastikan bahwa amanah, cita-cita, dan harapan diberikan kepada saya, menjadi kerja-kerja kerakyatan yang bisa menghadirkan kesejahteraan,” jelasnya.
Setiap kader PDI Perjuangan, harus melebur bersama rakyat mendekatkan telinga untuk mendengar sedekat mungkin keluh-kesah masyarakat. Menggandeng tangannya untuk sama-sama sebagai jawab berjuang menuntaskan cita-cita para pendiri Republik.
Hal itulah, yang selama ini bersemayam dalam jiwa dan pikirannya dalam melangkah di alam politik. Darul Hasyim Fath menjaga betul doktrin-doktrin ke partaian di dapilnya, Ia menjaga wilayah yang Kepulauan itu agar tetap bergandeng mesra dalam harmoni Ideologi Pancasila.
“Menjadi politisi itu panggilan sejarah, juga tuntutan untuk menjadi manusia universal. Selain mendengarkan aspirasi masyarakat, kita juga harus mampu menjadi teman seperjuangan dari kawan lintas partai,” ulasnya.
Determinasi sebagai petugas partai itulah yang membuatnya, tetap terpilih ke-4 kalinya di Dapil yang notabene secara geopolitik tidaklah strategis. Bayangkan 4 Kecamatan di Dapil tersebut terpisah oleh lautan, hal ini sangat menyulitkan bagi setiap politisi melakukan konsolidasi.
Namun, Darul Hasyim Fath yang berlatar Suku Bugis dan hidup ditengah-tengah kultur Madura seakan dituntun oleh rubiat alam, yang diwarisi ketangguhan sebagai anak moyang pelaut handal.
Selama menjabat Beberapa peraturan daerah, seperti reforma agraria, kerukunan umat beragama, kehidupan toleransi, bantuan hukum untuk masyarakat kurang mampu, telah menjadi jejak perjuangan dan pengabdian untuk memperjuangkan nasib dan aspirasi wong cilik.
Tidak hanya itu, bagi konstituennya Darul Hasyim Fath menjadikan rumah pribadinya sebagai tempat berteduh bagi mereka. Bagi masyarakat Kepulauan yang datang ke daratan Kabupaten Sumenep, rumah aspirasi ini menjadi etalase bagaimana komitmennya menuankan rakyat sebgai pemilik sah dari kekuasaan.
“Doktrin-doktrin ke Partaian mengharuskan kader PDI Perjuangan, menuankan rakyat, ” tandasnya.