Kayuagung, Pilkada OKI telah memasuki babak awal, Syamsu Riadi sebut H. Djakfar Sodiq sebagai Man of The Moment dalam PILKADA OKI 2024.
Syamsu Riadi, Ketua Partai Gelora OKI mengatakan bahwa PILKADA tahun ini berlangsung di Tengah tantangan krisis global yang dihadapi, salah satunya adalah ancaman krisis pangan dunia. Ancaman krisis ini adalah dampak dari laju pertumbuhan industri yang menyebabkan global warming dan climate change yang berdampak pada penurunan produksi pangan secara global. Faktor ini lah yang menjadi sebab utama bahwa ancaman krisis pangan nyata di depan mata.
Menarik untuk disimak bahwa Kabupaten OKI adalah salah satu penyangga Lumbung pangan Nasional dan Sumatera Selatan. Tidak kurang potensi hasil tanaman pangan berupa padi di Kabupaten ini mencapai 850 ribu ton lebih per tahun. Jumlah itu didapat dari luas lahan sebesar 188.328 yang non irigasi dari 5.650 lahan irigasi.
Masih menurut Syamsu, bertemunya isu krisis pangan dengan potensi OKI sebagai lumbung pangan adalah momentum tepat bagi H. Djakfar Shodiq untuk memimpin OKI. Latar belakang beliau yang merupakan petani sekaligus politisi yang pernah menjadi Wakil Bupati OKI, memberikan ruang terbuka untuk menawarkan program strategis menjadikan OKI sebagai pusat lumbung Nasional di Sumatera Selatan. “Djakfar Shodiq adalah orang yang paling mengerti tentang tantangan dan peluang bidang pertanian baik dari hulu ke hilirnya. Ditambah lagi Pak Shodiq diberbagai kesempatan selalu mengatakan agar petani ke depan harus berpikiran maju dan percaya diri sebagai petani” tukas nya.
Seperti diktahui bahwa PILKADA di Kabupaten OKI pada 27 November 2024 mendatang akan diikuti oleh dua pasangan calon, salah satunya adalah pasangan H. Djakfar Shodiq dan Abdi Yanto atau yang lebih dikenal dengan pasangan JADI. Pasangan JADI ini diusung oleh beberapa partai diantaranya adalah PKB, PDIP, Hanura, PBB, Partai Gelora, Partai Ummat dan PKN.
Masih menurut ketua Partai Gelora ini, Kabupaten OKI mempunyai potensi besar, selain dikarenakan luas geografis, Kabupaten OKI juga memiliki potensi air yang cukup, karena 70 persen lebih wilayah Kabupaten OKI adalah rawa dan perairan. Dengan membuat Langkah strategis bidang pertanian ke depan, OKI bisa menjadi salah satu Kabupaten yang makmur di Sumatera Selatan.
Pemerintah daerah ke depan harus berani mengkalkulasi berapa potensi Perluasan Areal Tanam (PAT) yang bisa dibuka sebagai lahan tanaman pangan ke depan. Sembari melakukan Optimalisasi Lahan (OPLA) dengan pompanisasi agar lahan yang ada bisa sampai pada IP 300, sebagaimana yang tengah berjalan sekarang. Tidak hanya itu pemerintah daerah juga harus berani mengambil langkah serius terkait tata kelola pertanian di Kabupaten OKI, dimulai dari akses pembiyaan untuk bertani, alsintan, sampai pada perlindungan harga gabah pasca produksi, tukas pria berumur 39 tahun ini.
Dan Syamsu Riadi, mengatakan bahwa Partai Gelora siap untuk berkolaborasi menyusun langkah strategis terkait pertanian di Kabupaten OKI. Ketika ditanya awak media bagimana Gambaran program strategisnya?, sembari tersenyum lebar, Syamsu Riadi mengatakan akan membuat blue print program tersebut dan akan dipaparkan ketika pasangan JADI dilantik di bulan Februari 2025 mendatang.