Analisnews, Bogor – Ibu Tatin Hayal Martini, seorang ibu rumah tangga yang kini berusia 75 tahun, menghadapi tantangan besar dalam hidupnya. Beliau saat ini mengidap sakit stroke yang mengharuskannya untuk selalu berbaring. Ibu Tatin tinggal bersama cucu tertuanya, Bhakti Inggaresti, di sebuah rumah kontrakan di kawasan Cigombong, Kabupaten Bogor, Jawa Barat.
Kehidupan Ibu Tatin yang dulunya diisi dengan mengurus rumah tangga kini terbatas karena keterbatasan fisik akibat sakit yang dideritanya. Suaminya telah meninggal dunia, meninggalkan Ibu Tatin dengan dua orang anak yang juga mengalami keterbatasan finansial.
Bhakti Inggaresti, cucu Ibu Tatin, berprofesi sebagai pedagang kecil dan suaminya bekerja sebagai pekerja pasar malam dengan penghasilan yang kurang dari cukup.
Kondisi ekonomi keluarga Bhakti Inggaresti yang memiliki lima orang anak membuat situasi semakin sulit. Meski begitu, Bhakti dan suaminya berusaha semaksimal mungkin untuk merawat dan memberikan perhatian kepada Ibu Tatin di tengah keterbatasan yang mereka hadapi.
Bhakti Inggaresti ketika ditemui oleh awak media dikediamannya Kampung Cigombong RT04/RW 01 Desa Cigombong kecamatan cigombong, pada., Selasa (25/6/24) mengatakan bahwa neneknya (Ibu Tatin) Sudah tak bangun bahkan makan pun harus memakai selang.
“kondisi nenek sekarang sudah tak mampu bangun sama sekali bahkan makan pun harus memakai selang, sedangkan saya juga bukan orang berada atau bukan orang mampu, saya cuma pedagang kecil, anak saya ada 5 dan suami saya sebagai pekerja di pasar malam” ucapnya
Bhakti juga menjelaskan bahwa sebelumnya neneknya mempunyai riwayat darah tinggi dan kondisi sekarang menjadi sakit stroke.” Memang awalnya nenek saya punya Darah tinggi dan sering sakit sakitan, tiba tiba waktu tanggal 13 juni kemaren kondisinya langsung ngedrop, sempat juga di bawa kerumah sakit dan di rawat, sekarang nenek saya sakit stroke sudah kurang lebih 1-2 minggu dan ketika di rumah sakit juga sudah ketemu dengan Kepala Desa Cigombong, sekarang dirawat dirumah, bahkan tempat tidurpun kami di pinjamkan sama pak RT sebelah.
Bhakti juga berharap bantuan dari Tangan Dermawan dan pemerintah pusat maupun daerah untuk kebutuhan neneknya ” saya berharap dapat bantuan dari pemerintah terkait agar dapat membantu nenek saya, karena secara finansial kita juga terbatas apalagi sekarang menambah biaya susu dan pempers” ucapnya
Sekretaris desa cigombong Adi ketika ditemui dikantor desa. Selasa (25/6/24) mengatakan bahwa pihaknya sudah mengetahui kondisi ibu Tatin dari grup whatsapp, namun pihak Desa belum menerima laporan langsung dari RT. ” Ya kami sudah mengetahui namun kami belum dapat laporan dari RT RW , jadi terimakasih telah memberikan informasi kepada kami dan hari ini juga kami akan langsung ke rumah pasiennya” singkatnya.
Reporter : Wandi