Polres Sukamara – Satpolairud Polres Sukamara kembali memberikan himbauan kepada masyarakat perairan untuk tidak menggunakan alat setrum dalam aktivitas penangkapan ikan. Langkah ini dilakukan guna melindungi ekosistem perairan yang semakin terancam akibat praktik ilegal tersebut. Penggunaan alat setrum tidak hanya berdampak buruk pada populasi ikan, tetapi juga merusak habitat perairan secara keseluruhan dan mengganggu keseimbangan alam yang sudah ada, Sabtu (07/09/2024) Pagi.
Dalam sambang yang dilakukan oleh personel Satpolairud, dijelaskan bahwa metode penangkapan ikan dengan setrum mengakibatkan kematian massal pada berbagai spesies ikan, termasuk ikan yang masih terlalu kecil untuk ditangkap. Dampak lainnya, alat setrum ini tidak hanya membunuh ikan, tetapi juga menghancurkan biota perairan lainnya, seperti terumbu karang, tempat ikan berkembang biak dan berlindung. Penggunaan setrum tidak selektif, sehingga merugikan lingkungan dalam jangka panjang.
Kasat polairud Polres Sukamara, dalam penjelasannya, menegaskan bahwa tindakan penangkapan ikan dengan setrum merupakan pelanggaran hukum serius yang dapat dikenai sanksi tegas sesuai dengan undang-undang perikanan yang berlaku. “Kami berkomitmen untuk melindungi lingkungan perairan di wilayah Sukamara. Penggunaan alat setrum tidak hanya merusak ekosistem, tetapi juga melanggar hukum. Kami akan terus melakukan pengawasan dan penindakan terhadap pelaku yang terbukti menggunakan cara ini,” ujar Kasat polairud.
Beliau juga menambahkan bahwa edukasi mengenai pentingnya menjaga kelestarian lingkungan perairan sangat diperlukan untuk membangun kesadaran di tengah masyarakat. “Kami mengajak seluruh warga, terutama yang beraktivitas di wilayah perairan, untuk ikut menjaga alam ini. Kami memahami bahwa perikanan merupakan sumber mata pencaharian penting bagi masyarakat, tetapi kita harus menjaga keseimbangan lingkungan agar sumber daya ini bisa dinikmati secara berkelanjutan oleh generasi mendatang,” tambahnya.
Satpolairud Polres Sukamara berharap melalui kegiatan sosialisasi ini, masyarakat menjadi lebih paham tentang bahaya penangkapan ikan dengan setrum dan beralih ke metode penangkapan yang lebih ramah lingkungan. Selain itu, diharapkan warga juga dapat bekerja sama dengan pihak kepolisian dalam melaporkan jika ada yang melakukan praktik ilegal ini.
Dengan langkah proaktif dari masyarakat dan pihak kepolisian, diharapkan lingkungan perairan di Sukamara tetap terjaga, populasi ikan dapat pulih, dan ekosistem perairan bisa lestari untuk jangka panjang. (HMS)