Garut, Analisnews.co.id – Ketua Lingkungan Anak Bangsa (LIBAS), Tedi Sutardi, menegaskan pentingnya mitigasi bencana tanah longsor melalui program penanaman kembali di Sub Daerah Aliran Sungai (DAS) Cimanuk. Dalam upaya ini, tim LIBAS telah melakukan pemantauan intensif terhadap kawasan yang dianggap rawan longsor.
Selama tiga hari berturut-turut, tim LIBAS menyusuri kawasan sungai untuk mengevaluasi kondisi pohon yang ditanam setahun sebelumnya, seperti jambu biji, nangka, alpukat, dan mangga. Berdasarkan hasil pemantauan, hanya sekitar 40,3% pohon yang terlihat tumbuh, sementara sisanya membutuhkan penanaman ulang.
“Kami tidak hanya sekadar menanam pohon, tetapi juga mengganti pohon yang tidak tumbuh dengan aksi nyata,” kata Tedi. Jum’at, (04/10/2024). Ia menambahkan bahwa sekitar 50,7% pohon harus diganti dalam upaya perbaikan ekosistem.
Tedi juga menyampaikan bahwa masyarakat di sekitar Sub DAS Cimanuk siap berpartisipasi dalam penanaman kembali, termasuk menanam jeruk siem, kopi, dan alpukat. Ia menekankan pentingnya dukungan dari berbagai pihak, seperti pemerintah dan sektor swasta, untuk memastikan program ini berjalan dengan optimal.
“Kami berharap semua pihak, termasuk pemerintah dan perusahaan, ikut berperan aktif agar program ini bisa mencapai hasil yang maksimal,” ujar Tedi Sutardi.
Program ini diharapkan dapat mengurangi risiko bencana tanah longsor di daerah rawan serta meningkatkan kesadaran masyarakat akan pentingnya menjaga lingkungan. (Eldy)