Example 728x250
JabarTerkini

Seruan Tokoh Garut : Lawan Intimidasi Politik, Pilihlah Pemimpin dengan Integritas dalam Pilkada

10
×

Seruan Tokoh Garut : Lawan Intimidasi Politik, Pilihlah Pemimpin dengan Integritas dalam Pilkada

Sebarkan artikel ini
1723987168098 1

Garut, Analisnews.co.id – Menjelang Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Garut, sejumlah tokoh masyarakat mengkritisi praktik pencitraan para calon bupati dan wakil bupati. Mulai dari kegiatan bakti sosial hingga kampanye dengan janji-janji besar, semua dilakukan demi menarik simpati publik. Meski demikian, tokoh-tokoh Garut menyerukan agar warga tetap waspada dan berani melawan segala bentuk intimidasi politik.

Riky Rustiana, wartawan senior, menekankan bahwa keberanian warga dalam menghadapi tekanan politik sangat penting. “Jangan biarkan intimidasi membuat kita takut. Hak memilih adalah hak asasi yang harus dijalankan dengan bijak. Jangan tertipu oleh pencitraan yang hanya muncul saat mendekati pemilu,” ujarnya, Minggu (13/10/2024).

Asep Mochammad Salleh, SE, Ketua DPC LSM LIPPA- RI, menyoroti intimidasi halus yang sering terjadi, seperti tekanan sosial atau ekonomi untuk mendukung calon tertentu. “Suara rakyat sangat berharga. Pilihlah sesuai hati nurani meskipun ada tekanan dari pihak luar,” ujarnya.

Pengamat politik asal Garut, Drs. H. Agus Darojatun, M.Si, yang kini berada di Ternate, Maluku Utara, melalui wawancara via telepon dengan Analisnews, menegaskan pentingnya integritas calon. “Kita harus memastikan calon benar-benar bekerja untuk rakyat, bukan sekadar tampil dalam pencitraan. Intimidasi tak boleh mempengaruhi pilihan kita. Fokuslah pada komitmen nyata para calon untuk pembangunan Garut,” tegasnya.

Tokoh-tokoh ini mengajak masyarakat Garut untuk tak gentar menghadapi intimidasi dan tetap fokus pada rekam jejak serta visi calon. Pemilu, menurut mereka, adalah peluang bagi perubahan, dan suara rakyat adalah kekuatan yang menentukan masa depan Garut secara bebas dan tanpa tekanan. (Eldy)

Disclaimer : AnalisNews adalah Media Jurnalis Warga pertama di Indonesia yang menyediakan ruang bagi jurnalis warga untuk mempublikasi berita, maka semua jurnalis warga wajib mengikuti kaidah Kode Etik Jurnalistik dan Pedoman Media Siber tanpa terkecuali, berita kasus wajib berimbang tanpa terkecuali, dilarang melakukan pemerasan dan dilarang berbuat kriminal ,apapun, username/ nama pengguna sesuai nama di KTP, jurnalis warga bertanggung jawab atas berita yang dibuatnya.