Example 728x250
Terkini

Pemkot Semarang Perkuat Ketahanan Pangan Wilayah Pesisir Melalui Inovasi Padi Biosalin, Hasilkan 7-7.5 Ton PerHektar

9
×

Pemkot Semarang Perkuat Ketahanan Pangan Wilayah Pesisir Melalui Inovasi Padi Biosalin, Hasilkan 7-7.5 Ton PerHektar

Sebarkan artikel ini
IMG 20241017 WA0016 1

Analisnews.co.id
Semarang, 16 Oktober 2024 – Pemerintah Kota (Pemkot) Semarang kembali menegaskan komitmennya dalam memajukan sektor pertanian pesisir dengan menggandeng Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN). Kolaborasi ini menghasilkan terobosan penting bagi petani pesisir dengan memperkenalkan varietas padi unggul yang dirancang khusus untuk lahan salin, yakni Biosalin 1 dan Biosalin 2. Kedua varietas ini kini ditanam di lahan pesisir Mangunharjo, Kecamatan Tugu, Kota Semarang, sebagai solusi menghadapi tantangan salinitas tinggi akibat intrusi air laut

Inovasi Padi Biosalin: Jawaban Tantangan Lahan Pesisir

Wali Kota Semarang, Hevearita Gunaryanti Rahayu, yang akrab disapa Mbak Ita, menyatakan bahwa varietas padi Biosalin merupakan solusi inovatif bagi para petani pesisir yang lahannya terdampak air payau. “Padi Biosalin dirancang untuk tumbuh optimal di lahan dengan kadar garam tinggi. Ini solusi yang sangat dibutuhkan agar petani tetap produktif meski harus menghadapi intrusi air laut di lahan pesisir,” ujar Mbak Ita dalam peninjauannya di lahan seluas satu hektare yang dikelola Kelompok Tani Sumber Rejeki.

Padi Biosalin 1 mampu menghasilkan sekitar 7 ton per hektare, sementara Biosalin 2 bahkan menunjukkan potensi lebih tinggi dengan produksi mencapai 7,5 ton per hektare dalam bentuk Gabah Kering Giling (GKG) dengan kadar air 14%. Hal ini diungkapkan oleh Vina Eka Aristya, Peneliti Pemulia Padi dari BRIN. “Selain produktivitas yang lebih tinggi, Biosalin 2 memiliki ketahanan yang baik terhadap hama seperti wereng batang cokelat dan hawar daun bakteri,” tambah Vina.

Dukungan Infrastruktur dan Teknologi untuk Petani Pesisir

Pemkot Semarang tidak hanya memberikan akses kepada varietas unggul, tetapi juga mendukung dengan infrastruktur pertanian seperti penyediaan kultivator, saluran drainase, dan geomembran untuk embung sebagai penampung air di musim kemarau. Selain itu, teknologi Alat Pirolisis Multikondensor dari BRIN, yang mengubah sampah plastik menjadi bahan bakar minyak, juga didiseminasikan untuk membantu petani mengurangi biaya operasional pengolahan lahan.

“Dengan dukungan infrastruktur ini, kami yakin petani pesisir akan mampu menjaga produktivitas dan menghadapi tantangan perubahan iklim,” jelas Mbak Ita.

Kolaborasi Riset untuk Pengembangan Pesisir yang Lebih Luas

Tidak hanya di Kota Semarang, program penanaman padi Biosalin juga melibatkan Fakultas Peternakan dan Pertanian Universitas Diponegoro (Undip) untuk memperluas cakupannya ke wilayah pesisir di Jepara dan Batang. Kolaborasi ini bertujuan menjadikan daerah pesisir di Jawa Tengah sebagai model nasional dalam menghadapi tantangan lahan salin.

Kepala Pusat Riset Sistem Produksi Berkelanjutan dan Penilaian Daur Hidup BRIN, Nugroho Adi Sasongko, PhD, IPU, menegaskan pentingnya riset terapan dalam upaya menjaga ketahanan pangan. “Biosalin tidak hanya menjawab tantangan salinitas, tetapi juga berperan dalam mewujudkan ketahanan pangan dan energi di Indonesia,” ujarnya.

Membangun Pertanian Pesisir yang Berkelanjutan

Dengan dukungan riset dan inovasi dari BRIN, Pemkot Semarang optimistis bahwa program pengembangan padi Biosalin dapat diadopsi lebih luas di wilayah pesisir lainnya. Inisiatif ini diharapkan mampu meningkatkan kesejahteraan petani dan mendukung ketahanan pangan lokal yang tangguh, adaptif, dan berkelanjutan di tengah perubahan iklim yang terus berlangsung.

Disclaimer : AnalisNews adalah Media Jurnalis Warga pertama di Indonesia yang menyediakan ruang bagi jurnalis warga untuk mempublikasi berita, maka semua jurnalis warga wajib mengikuti kaidah Kode Etik Jurnalistik dan Pedoman Media Siber tanpa terkecuali, berita kasus wajib berimbang tanpa terkecuali, dilarang melakukan pemerasan dan dilarang berbuat kriminal ,apapun, username/ nama pengguna sesuai nama di KTP, jurnalis warga bertanggung jawab atas berita yang dibuatnya.