JAKARTA, Analis News – Kombes Pol M. Arsal Sahban tidak hanya dikenal sebagai sosok yang tegas oleh pelaku kejahatan dengan Tim Cobra-nya, tetapi juga sebagai pribadi yang sangat peduli dengan masyarakat. Hal ini dibuktikan dengan keterpilihannya secara aklamasi sebagai Ketua RT di lingkungan rumahnya.
Atas kepercayaan warga itu, Kombes Pol M. Arsal Sahban mengatakan, dirinya sangat senang bisa melayani warga. “Saya senang terpilih sebagai Ketua RT karena bisa berinteraksi dengan masyarakat dan bisa membantu menyelesaikan masalah-masalah di lingkungan RT. Ada kepuasan tersendiri bagi saya melihat masyarakat bahagia khususnya warga saya,“ ungkap arsal
Sementara itu, Ketua RW 02, Tanjung Duren, Jakarta Barat, Sunaryo mengatakan, Kombes Arsal terpilih secara aklamasi karena memang dekat dengan warga. “Semua warga memilih beliau secara aklamasi karena memang sangat dekat dengan warga,” Ucapnya
Sunaryo menambahkan, Kombes Arsal sosok yang rajin menyapa warga, rajin memeriksa kebersihan got dan lingkungan. “Koordinasi dengan Pak Arsal juga simpel. Kalau tidak bertemu di pos satpam, kami berkomunikasi lewat WhatsApp,” papar Sunaryo
Sada Perarih, perwakilan Kelurahan Tanjung Duren, Jakarta Bara mengatakan, terpilihnya Kombes Arsal akan semakin menambah gerak cepat pengaplikasian kebijakan-kebijakan Pemprov DKI Jakarta diterapkan kepada warga.
“RW 02 menjadi salah satu benteng di Kelurahan Tanjung Duren karena mampu dengan cepat menjalankan dan mengaplikasikan kebijakan-kebijakan dari Pemprov DKI jakarta, Sehingga memudahkan tugas dari jajaran kelurahan,“ ungkapnya dalam sambutan, saat pemilihan Ketua RT tersebut.
Kegiatan Pemilihan Ketua RT 014 RW 02 Tanjung Duren, yang menghasilkan pemimpin secara aklamasi berlangsung, Jumat (25/10/2024). Pemilihan itu dihadiri perwakilan Kelurahan Tanjung Duren dan Bhabinkamtibmas Polsek Grogol Petamburan.
Sekilas Sosok Kombes Pol. M Arsal Sahban
Kombes Pol M. Arsal Sahban dikenal sebagai Komandan Tim Cobra saat menjabat Kapolres Lumajang. Tim tersebut sangat ditakuti para pelaku begal dan pencuri sapi di Kabupaten Lumajang. Ketegasannya menangkap dan menembak para pelaku begal dan pencuri sapi menjadi momok bagi para pelaku kejahatan.
Dilihat dari data saat Arsal menjabat sebagai Kapolres di tahun 2019. data BPS menampilkan jumlah kejahatan tahun 2019 sebanyak 312 kejahatan dengan penyelesaian kasus 88,46%.
Sedangkan di tahun 2022 (data terakhir yang ada di BPS) jumlah kejahatan mencapai 1.378 kejahatan, berarti ada peningkatan 341 % kasus kejahatan dibanding tahun 2019.@Sutarno