Garut,Analisnews.co.id – Yayasan Cita Bina Bangsa Indonesia menggelar acara Edukasi Konservasi Alam untuk pelajar Sekolah Lanjutan Tingkat Atas (SLTA) di Puncak Parabon, Desa Sukakarya, Kecamatan Samarang, Kabupaten Garut, pada Minggu (10/11/2024). Acara ini bertujuan untuk menumbuhkan kesadaran lingkungan di kalangan generasi muda, khususnya di Kabupaten Garut.
Kepala Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Garut, Jujun Juansyah, mengungkapkan bahwa kegiatan tersebut merupakan langkah awal dalam membentuk generasi yang peduli terhadap lingkungan. “Lingkungan yang sehat tentu berdampak pada pertumbuhan dunia yang sehat. Konservasi bukan hanya tentang penanaman pohon, tetapi juga mencakup persampahan, energi, dan budaya atau perilaku terhadap lingkungan,” ujar Jujun.
Jujun berharap edukasi ini akan menciptakan kader-kader lingkungan yang dapat mengedukasi masyarakat terkait pentingnya menjaga kelestarian alam. Ia menambahkan, masalah lingkungan tidak bisa diatasi dalam satu waktu, sehingga kegiatan ini diharapkan dapat terus berlanjut secara berkesinambungan. Kabupaten Garut memiliki banyak tantangan, termasuk hampir 51 ribu hektar lahan kritis yang butuh konservasi, pengelolaan sampah yang masih kurang optimal, dan rendahnya kesadaran masyarakat terhadap lingkungan.
“Harapannya dengan adanya edukasi ini, ini menjadikan sarana untuk bisa memberikan atau mereplikasi terutama pemahaman masyarakat terhadap lingkungan,” lanjut Jujun.
Sementara itu,Ketua Pelaksana juga selaku Pimpinan Yayasan Citra Bina Bangsa Indonesia, Uun Frinawaty, menyatakan bahwa kegiatan ini merupakan bagian dari peluncuran program Pelajar Peduli Lingkungan (Pepeling). Sebagai proyek percontohan, program ini melibatkan 5 sekolah unggulan, termasuk SMAN 10 Leuwigoong dan SMAN 16 Cisurupan, dengan total peserta 50 pelajar.
Tujuan diselenggarakannya kegiatan ini, sebut Uun, untuk menanamkan nilai cinta lingkungan, memberikan pemahaman tentang perubahan iklim, dan membangun karakter green leadership di kalangan pemuda,” tutur Uun.
“Selanjutnya memberikan juga keahlian-keahlian kepada anak-anak bagaimana mereka aware terhadap lingkungan dari mulai belajar menyemai, terlibat dalam aksi menanam pohon, memilah sampah, mengolah sampah,” ucapnya.
Dalam acara ini, Yayasan Cita Bina Bangsa Indonesia bekerja sama dengan sejumlah narasumber, antara lain dari Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Garut, Cabang Dinas Kehutanan Jawa Barat, serta tim dari PBNU Jawa Barat dan BNPB. Salah satu aktivitas tambahan yang diperkenalkan adalah pengolahan sampah menjadi Ekoenzim, cairan multi-manfaat. Peserta juga diajak mengenal Argo Retum, wilayah konservasi milik BBWS Cimanuk Cisanggarung yang menjadi bagian dari upaya pelestarian lingkungan di Garut. (DK)