Example 728x250
JabarTerkini

Krisis Air Bersih di Garut : Tantangan PDAM Tirta Intan dan Dampaknya Pada Kesejahteraan Masyarakat

×

Krisis Air Bersih di Garut : Tantangan PDAM Tirta Intan dan Dampaknya Pada Kesejahteraan Masyarakat

Sebarkan artikel ini
IMG 20241116 WA0019 2

Garut,Analisnews.co.id – Mantan Dewan Pengawas PDAM Garut Tirta Intan, Haryono, SH, mengungkapkan keprihatinannya terhadap buruknya layanan air bersih di Kabupaten Garut. Berdasarkan standar K4 (Kuantitas, Kualitas, Kontinuitas, dan Keterjangkauan), kinerja PDAM dinilai jauh dari harapan. “Hingga kini, PDAM baru mampu melayani 6,43% dari total populasi 2,7 juta jiwa di Kabupaten Garut,” ujarnya. Jum’at ,(15/11/2024) kemarin.

Menurut Haryono, PDAM Tirta Intan menghadapi kondisi yang tidak sehat secara manajerial. Permasalahan seperti tingginya tingkat kebocoran air, keterbatasan fasilitas, dan beban utang hingga Rp 7,4 miliar mengindikasikan perlunya pembenahan mendalam. “Pelanggan membayar tagihan rutin, tetapi masalah ini tetap berlarut-larut. Ada apa di balik ini semua?” tambahnya.

Implikasi pada Kesehatan dan Pembangunan Daerah

Minimnya akses air bersih menjadi salah satu faktor rendahnya Indeks Pembangunan Manusia (IPM) di Garut, yang menempati peringkat 25 dari 27 kabupaten/kota di Jawa Barat. Haryono menyoroti pentingnya air bersih untuk meningkatkan derajat kesehatan masyarakat dan mencegah stunting.

Kebutuhan air bersih juga berpengaruh pada sektor lain, termasuk olahraga. Haryono menekankan bahwa dukungan air bersih sangat penting bagi para atlet yang ingin tampil maksimal, khususnya di cabang sepak bola.

Seruan untuk Audit dan Penegakan Hukum

Pemerhati kebijakan, Ade Najmulloh, menyarankan pembentukan Panitia Khusus (Pansus) dan keterlibatan Aparat Penegak Hukum (APH) guna menyelidiki masalah PDAM Garut. Ia mendesak dilakukannya audit menyeluruh untuk mengungkap potensi penyimpangan yang selama ini terjadi.

“Saya yakin masalah utang dan penggunaan dana di PDAM lebih besar daripada yang dilaporkan. Perlu pengungkapan penuh, termasuk kemungkinan keterlibatan pihak luar,” tegas Ade.

Permasalahan ini menuntut perhatian serius dari pemerintah dan pemangku kebijakan untuk memastikan hak dasar masyarakat atas air bersih terpenuhi. Tindakan nyata diperlukan agar permasalahan PDAM tidak terus menjadi penghalang kesejahteraan masyarakat Garut. (**)