Example 728x250
Terkini

Ini 3 Konsep Besar H. Rahmatullah untuk Wujudkan Cita-cita Mulia Membangun Generasi Emas Pidie

×

Ini 3 Konsep Besar H. Rahmatullah untuk Wujudkan Cita-cita Mulia Membangun Generasi Emas Pidie

Sebarkan artikel ini
a33f45f3 0242 4fdf 8500 df1c3dcfcaee 1

Jakarta, Analisnews.co.id – Bakal Calon (balon) Bupati Pidie, H. Rahmatullah menjanjikan akan mengentaskan kemiskinan dan membuka lapangan kerja bagi masyarakat Pidie. Wacana ini disampaikan H. Rahmatullah dalam 3 (tiga) konsep besar “Beumalem, Beukaya, dan Beusejahtera” yaitu mewujudkan cita-cita mulia membangun generasi emas Pidie.

“Pertama, Beumalem jika Insyallah kita dipercaya oleh masyarakat, generasi emas ini harus mendapat pendidikan yang layak dan cukup. Paling tidak dia mengerti ilmu pengetahuan dan teknologi,” ungkap H. Rahmatullah di kawasan Senayan City, Jumat (12/7/2024).

Kedua, Beukaya yang menitikberatkan pada pembukaan lapangan kerja seluas-luasnya termasuk mengupgrade skill dan kompetensi masyarakat Pidie.

“Beberapa langkah nyata yang bisa kita wujudkan dengan membuka lapangan kerja dengan industri baik bidang kelautan dan pertanian karena potensinya sangat besar. Kita itu dengan pertanian kita namun sayangnya karena harga jualnya, proses distribusi nya ini yang perlu kita lakukan pembinaan,” jelas H. Rahmatullah .

Kandidat kuat Bakal Calon Bupati Pidie yang sudah mendaftar diri di beberapa Partai Nasional Golkar,Nasdem,PAN,PKB dan Demokrat juga Partai lokal PAS ini menambahkan untuk bidang Kelautan perlu diberdayakan dengan budidaya rumput laut dan mutiara yang selama ini lebih dikenal berasal wilayah timur Indonesia.

“Kita perlu coba budidaya rumput laut dan mutiara apalagi mutiara ini dominan dibudidayakan oleh masyarakat Indonesia Timur. Kenapa tidak, barangkali wilayah Barat warna mutiaranya nanti bisa lebih menarik maka itu perlu kita programkan. Artinya masyarakat Pidie punya pengetahuan bagaimana membudidayakan rumput laut dan mutiara,” tutur H. Rahmatullah.

Sementara untuk Pertanian dia bertekad untuk membantu masyarakat dengan membuka akses kepada ketersediaan pupuk kepada petani.

“Jadi kendala-kendala masyarakat selama ini Pemimpin itu harus hadir dan responsif terhadap masalah di masyarakat, apa saja kesulitan yang terjadi di masyarakat Pemimpin harus tahu dan memahami itu. Alhamdulillah dengan banyak pengalaman dengan menjelajahi beberapa wilayah di Indonesia banyak kita lihat bagaimana membuat daerah itu menuju kemajuan,” tutur H. Rahmatullah.

Ketiga, dengan mengedepankan program Beusejahtera (Soleh, Kaya dan Sejahtera) H. Rahmatullah optimis mengatasi masalah kemiskinan di Kabupaten Pidie.

“Kemiskinan adalah insiden yang tidak diinginkan siapapun dan harus bisa ditanggulangi oleh Pemerintah. Mengapa, karena Aceh itu kaya raya hasil alam itu berlimpah tetapi kalau tidak diberdayakan dengan baik maka yang terjadi adalah kemiskinan. Bisa disebabkan oleh kemalasan. Kemalasan ini karena tidak memiliki kemampuan, tidak tahu apa yang harus dilakukan,” kata H. Rahmatullah.

“Kalau dia punya kemampuan apalagi dengan adanya kebutuhan hidup pasti orang butuh kerja, tinggal bagaimana Pemerintah bisa mengarahkan, memberikan arahan sesuai visi apa yang harus dilakukan. Terutama yang kita sayangkan ini adalah generasi muda yang mereka tamat SMU mereka tidak bisa melakukan apa-apa. Harusnya Pemimpin melakukan upgrade skill kita ajarkan mereka bagaimana bisa minimal sehari harus bisa dapat Rp 150.000. Kenapa, karena patokan dunia sekarang kalau kita tidak bisa menghasilkan 3 US Dollar satu hari atau Rp 50 ribu kita masuk kategori miskin. Setuju tidak setuju kita harus membuka cakrawala membuka pemikiran ayo kita bekerja. Ada orang yang punya pekerjaan tapi tidak melakukan boleh kita katakan dia pemalas, tapi ada orang yang ingin bekerja tapi tidak tahu apa yang harus mereka kerjakan. Inilah tugas pemimpin untuk memberikan visi, memberikan pemikiran dan membuka lapangan kerja,” sebut H. Rahmatullah.

Sebagai penutup, Pengusaha nasional kelahiran 11 Juli 1970 di Gampong Are, Kecamatan Delima, Kabupaten Pidie ini menegaskan perlunya pendidikan formal dan informal sebagai tulang punggung
bagi masyarakat daerah yang berjuluk Pang Ulee Buet Ibadat, Pang Ulee Hareukat Meugoe tersebut.

“Pendidikan Gratis dari sekolah dasar sampai Sarjana dengan tekad satu Rumah satu sarjana apalagi anak Yatim dan anak keluarga kurang mampu, baik pendidikan formal maupun informal itu harus dengan cara mengupgrade skill dan kompetensinya dia dapat bertahan hidup dengan mencari nafkah sehari-hari dia tahu apa yang harus dia lakukan. Untuk pendidikan kita perlu lakukan evaluasi dan benahi sesuai kearifan lokal dengan demikian target kita selama 5 tahun inbisa tercapai,” pungkas H. Rahmatullah.(RY)