Analisnews.co.id
Jakarta, 25 November 2024 – PT Aneka Tambang Tbk (Antam), salah satu perusahaan tambang terbesar di Indonesia, mengalokasikan anggaran belanja modal (capital expenditure/Capex) sebesar USD 723 juta, setara dengan Rp 11,21 triliun, untuk mendukung rencana eksplorasi tambang selama lima tahun ke depan. Fokus utama dari investasi ini adalah pada komoditas emas, bauksit, dan nikel, yang diharapkan dapat memperkuat posisi Antam dalam industri pertambangan nasional dan global.
General Manager Antam, Abdul Bari, mengungkapkan bahwa anggaran tersebut tidak hanya digunakan untuk eksplorasi, tetapi juga untuk menjaga rasio anggaran eksplorasi terhadap pendapatan tetap di atas 1%. Hal ini sesuai dengan mandat yang diterima dari Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), yang mengharapkan Antam untuk mencapai target peningkatan cadangan mineral hingga 15-20% dalam lima tahun ke depan.
“Dalam jangka lima tahun, kami menargetkan peningkatan cadangan nikel hingga 15%, dengan potensi cadangan emas yang dapat mendongkrak kinerja perusahaan secara signifikan,” ujar Abdul Bari dalam acara Minerba Expo 2024 di Balai Kartini, Jakarta. Selain itu, Antam juga menargetkan peningkatan cadangan bauksit sebesar 15% di periode yang sama, guna mendukung permintaan global yang terus berkembang, khususnya untuk bahan baku alumina.
Akuisisi Tambang Emas: Langkah Strategis Antam
Sebagai bagian dari strategi pengembangan, Antam juga memberi sinyal akan melakukan akuisisi tambang emas. Abdul Bari mengungkapkan bahwa perusahaan telah mempelajari beberapa prospek akuisisi tambang emas di dalam negeri. Meskipun demikian, Antam belum dapat mengungkapkan lokasi pasti tambang yang akan diakuisisi. Langkah ini menjadi bagian dari rencana Antam untuk terus memperluas portofolio tambangnya di Indonesia, sekaligus meningkatkan produksi emas yang memiliki nilai strategis tinggi.
“Kami tengah mempelajari berbagai peluang terkait akuisisi tambang emas di Indonesia. Namun, kami belum bisa mengungkapkan detail lebih lanjut mengenai lokasi atau wilayah yang akan kami pilih,” tambah Abdul Bari. Hal ini menunjukkan keseriusan Antam dalam memperkuat cadangan dan kapasitas produksinya untuk menghadapi dinamika pasar global yang terus berkembang.
Transformasi dan Hilirisasi
Sebagai perusahaan yang tergabung dalam holding MIND ID, milik BUMN Indonesia, Antam terus mengedepankan program hilirisasi dan industrialisasi berbasis sumber daya alam. Sebelumnya, Antam juga telah melakukan aksi korporasi dengan membeli 30 ton emas dari PT Freeport Indonesia senilai USD 12,5 miliar atau sekitar Rp 195,7 triliun selama 5 tahun. Pembelian ini mendukung upaya hilirisasi untuk mempercepat pengolahan dan pemanfaatan sumber daya alam yang berkelanjutan di Indonesia.
“Antam berkomitmen untuk terus berkontribusi pada perekonomian Indonesia melalui peningkatan kapasitas produksi, eksplorasi, dan hilirisasi industri pertambangan,” tutup Abdul Bari.
Dengan alokasi Capex yang signifikan dan fokus pada eksplorasi, Antam tidak hanya bertujuan untuk memperbesar cadangan mineral nasional, tetapi juga memperkuat posisinya dalam mendukung pembangunan ekonomi Indonesia melalui sektor tambang yang berkelanjutan dan bertanggung jawab.