Example 728x250
BeritaJatengNasionalSosialTerkini

Klarifikasi Terkait Viral “Jembatan Baru Sudah Rusak” di Desa Pamotan

1608
×

Klarifikasi Terkait Viral “Jembatan Baru Sudah Rusak” di Desa Pamotan

Sebarkan artikel ini
Kuning Sobekan Kertas Kampanye Thumbnail Youtube 20241206 200407 0000

analisnews.com – Pamotan || Belakangan ini, media sosial ramai dengan pemberitaan terkait kondisi Jembatan Baru di Desa Pamotan yang dikabarkan sudah mengalami kerusakan meski baru saja dibangun pada tahun 2024 dengan bantuan keuangan dari Pemerintah Provinsi. Namun, hasil tinjauan langsung di lapangan mengungkapkan fakta yang berbeda.

Pada Jumat (06/12/2024), tim Media Analisnews melakukan kunjungan ke lokasi jembatan yang menjadi perbincangan hangat di masyarakat. Hadir pula Kepala Desa Pamotan, A. Masykur Rukhani, yang akrab disapa Aang. Dalam pengamatan di lapangan, kondisi fisik jembatan terlihat kokoh dan tidak menunjukkan adanya kerusakan seperti yang diberitakan.

Dalam keterangannya, Kades Aang menyampaikan bahwa pemberitaan yang beredar kemungkinan besar berasal dari kesalahpahaman. “Memang kemarin ada kerusakan, tapi itu bukan pada jembatannya. Kerusakan terjadi di ujung samping jembatan, yaitu pada tanah urug yang menyusut. Hal ini wajar karena pembangunan dilakukan saat musim kemarau, dan ketika musim hujan tiba, tanah urug tersebut mengalami penurunan. Namun, begitu ada laporan, kami langsung mengambil tindakan dengan mengurug ulang dan memperbaikinya secepat mungkin,” jelas Aang.

Jabarudin, seorang warga yang ditemui di lokasi turut menyayangkan narasi pemberitaan yang menyebut jembatan ini rusak. “Saya setiap hari lewat jembatan ini, baik saat pergi ke ladang maupun ke makam. Tidak ada masalah sama sekali dengan jembatan ini. Kalau hanya tanah urug di ujungnya turun sedikit, itu bukan berarti jembatannya rusak. Kita lihat sendiri, jembatan ini masih kokoh,” ungkapnya.

Jembatan yang menelan biaya sebesar Rp150 juta tersebut memang dirancang dengan kokoh. Namun, karena kondisi tanah di ujung jembatan yang sempat turun, tim teknis memutuskan untuk memundurkan posisi bok (struktur pendukung jembatan) agar lebih kuat dan terintegrasi dengan pondasi cor. Hal ini dilakukan untuk memastikan jembatan tetap aman dan fungsional dalam jangka panjang.

Masyarakat sekitar justru mengapresiasi keberadaan jembatan ini, yang telah mempermudah aktivitas mereka sehari-hari. “Jembatan ini sangat membantu kami. Kalau ada berita yang menarasikan jembatan ini rusak, saya rasa itu tidak tepat,” tambah Jabarudin.

Klarifikasi ini diharapkan dapat meluruskan informasi yang beredar di media sosial. Pemerintah Desa Pamotan juga berkomitmen untuk terus memastikan infrastruktur desa terjaga demi kenyamanan dan keamanan masyarakat.

Disclaimer : AnalisNews adalah Media Jurnalis Warga pertama di Indonesia yang menyediakan ruang bagi jurnalis warga untuk mempublikasi berita, maka semua jurnalis warga wajib mengikuti kaidah Kode Etik Jurnalistik dan Pedoman Media Siber tanpa terkecuali, berita kasus wajib berimbang tanpa terkecuali, dilarang melakukan pemerasan dan dilarang berbuat kriminal ,apapun, username/ nama pengguna sesuai nama di KTP, jurnalis warga bertanggung jawab atas berita yang dibuatnya.