AnalisNews.id – Jakarta, 9/12/2024
Bertempat di Hotel St Regis – Jakarta,
Senin, 9/12/ 2024 telah terselenggara acara Indonesia SEZ Bisnis Forum 2024, yang bertema ” Diversifying SEZ Business Opportunity, KEK 2.0 :The Dawn of New Era“, yang akan menjadi gerbang bagi era baru investasi dan inovasi. Hal ini dilakukan sejalan dengan upaya mewujudkan pembangunan ekonomi berkelanjutan dan untuk menarik investasi yang selaras dengan target besar menuju Indonesia Emas 2045.
Acara ini dihadiri oleh beberapa tokoh penting dan juga undangan pembicara ternama lainnya dalam sesi diskusi panel. Dalam diskusi panel menghadirkan Tantowi Yahya sebagai moderator, dan beberapa pembicara seperti: Satya Bhakti Parikesit, Budi Santoso, Sanny Iskandar, Mohamad Dian Revindo.
Tamu kehormatan Bapak Airlangga Hartarto, yang menjabat sebagai Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Indonesia, dan Rizal Edwin Manansang, Sekretaris Jenderal Dewan Nasional Kawasan Ekonomi Khusus [KEK], memberikan kata sambutan dalam pembukaan acara bisnis forum ini.
Dalam acara ini dibahas secara terperinci mengenai potensi dan peluang dalam pengembangan Kawasan Ekonomi Khusus [KEK] di Indonesia serta transformasi menuju era baru.
Forum bisnis ini juga di isi dengan agenda bisnis pitching yang dikhususkan bagi para investor dalam ataupun luar negeri yang berminat untuk berinvestasi di Kawasan Ekonomi Khusus [KEK] Indonesia. KEK Bisnis pitching diantara nya; KEK ETKI Banten, KEK Kendal, KEK Gresik, KEK Nongsa dan KEK Kura Kura Bali.
Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) adalah kebijakan strategis Pemerintah sebagai pengembangan pusat pertumbuhan ekonomi, pemerataan ekonomi nasional, mendukung industrialisasi, dan memperbesar penyerapan tenaga kerja di Indonesia. Kawasan dengan fasilitas dan kemudahan yang ultimate dihadirkan bagi investor dalam dan luar negeri.
KEK dikembangkan melalui persiapan area yang memiliki keunggulan geoekonomi dan geostrategis, untuk memfasilitasi kegiatan industri, ekspor, impor, dan kegiatan ekonomi lainnya yang bernilai ekonomi tinggi dan berdaya saing internasional.
KEK juga dibangun untuk menciptakan lingkungan yang kondusif bagi investasi, ekspor, dan kegiatan perdagangan guna mendorong laju pertumbuhan ekonomi sebagai percepatan reformasi ekonomi.
Kemajuan ini tentu didukung oleh beragam manfaat bagi para investor, seperti kemudahan di bidang fiskal, perpajakan, dan bea cukai. Kemudahan lainnya tersedia untuk area non-fiskal seperti birokrasi, pengaturan khusus ketenagakerjaan, imigrasi, serta pelayanan dan tata tertib yang efisien.
Peluang Bisnis yang dapat dikembangkan di KEK, diantaranya Sektor Industri Pariwisata dan Manufaktur. Sektor Bisnis Pariwisata meliputi beragam layanan seperti hospitality, keuangan, pendidikan, kesehatan, teknologi informasi, dan lainnya. Dan untuk sektor bisnis manufaktur merupakan sektor bisnis yang krusial, menjadi.pilar utama penyerapan tenaga kerja, meliputi industri konstruksi barang, perakitan dan produksi massal lainnya.
Dikatakan oleh Bapak Airlangga Hartarto dalam keynote speech bisnis forum ini,
“Arahan Presiden untuk mencapai angka pertumbuhan ekonomi sebesar 8 persen menjadikan Kawasan Ekonomi Khusus [KEK] ini sebagai salah satu instrumen penting dalam menarik investasi dan mendorong kegiatan ekonomi.”
Ditambahkan pula oleh beliau, “KEK menjadi salah satu instrument yang bisa mendorong pertumbuhan dan kinerja ekonomi dibeberapa Negara Asia, seperti China, Vietnam, Thailand, kerjasama Singapura dan Malaysia. Dan untuk yang telah dilaksanakan di Indonesia diharapkan dapat dimaksimalkan, karena KEK memberikan kemudahan pendapatan dalam mendatangkan devisa dan juga penciptaan lapangan pekerjaan.
Saat ini pemerintah telah membangun sekitar 24 KEK yang tersebar di berbagai sektor. Hingga saat ini realisasi investasi pada KEK mencapai Rp 242,5 Triliun, dan telah menyerap 151 ribu tenaga kerja, serta telah menarik minat 394 pelaku usaha.
Terkait dengan KEK yang masih perlu dibenahi seperti di Sektor Pariwisata, Airlangga menyebutkan, “Ada beberapa KEK yang membutuhkan perbaikan dari segi akses. Misalnya di Bangka Belitung membutuhkan akses penerbangan regional (regional flight). Regional flight harus dibuka karena itu lokasinya sangat strategis. Demikian pula beberapa target wisata yang lain termasuk Labuan Bajo dan daerah Mandalika Lombok. Sehingga beberapa akses pesawat internasional untuk bisa langsung masuk sehingga dengan demikian pariwisata bisa didorong di beberapa kawasan wisata termasuk KEK.”
Pemerintah berharap kegiatan ini dapat memperkuat kolaborasi antara sektor publik dan sektor swasta, meningkatkan kepercayaan investor, serta mempromosikan Indonesia melalui Kawasan Ekonomi Khusus, sebagai destinasi investasi yang kompetitif.
#Nurmaladewi