Example 728x250
JabarTerkini

Kisah Hidupku Menjadi Jurnalis dari Tahun 1996 : Perjalanan Panjang di Balik Peliputan Berita

91
×

Kisah Hidupku Menjadi Jurnalis dari Tahun 1996 : Perjalanan Panjang di Balik Peliputan Berita

Sebarkan artikel ini
IMG 20241215 144953
Oplus_0
(Oleh:Diki Kusdian)

Menjadi jurnalis adalah sebuah perjalanan hidup yang penuh dengan dinamika, tantangan, dan pembelajaran. Sejak pertama kali terjun ke dunia jurnalistik pada tahun 1996, saya tidak pernah membayangkan bahwa profesi ini akan menjadi bagian tak terpisahkan dari kehidupan saya.

Awal karier saya sebagai jurnalis dimulai dari sebuah media lokal yang sederhana. Dengan peralatan yang terbatas dan teknologi yang belum semaju sekarang, tugas utama saya adalah mencari berita dari lapangan, mencatat setiap detail dengan pena, dan mengetik laporan di mesin tik. Tidak jarang, saya harus menempuh perjalanan jauh untuk mengejar informasi, bahkan hingga ke pelosok desa.

Namun, menjadi jurnalis bukan hanya tentang menulis berita. Di balik setiap peliputan, ada banyak kisah yang mengajarkan saya tentang kehidupan. Saya pernah meliput bencana alam yang membuat saya melihat langsung penderitaan masyarakat, tetapi juga menyaksikan solidaritas yang luar biasa. Dalam liputan konflik, saya belajar tentang pentingnya keadilan dan keberanian dalam menyampaikan kebenaran.

Pada era reformasi, dunia jurnalistik menghadapi tantangan besar. Tahun 1998 adalah salah satu momen paling berkesan dalam karier saya. Di tengah situasi politik yang memanas, saya harus meliput demonstrasi besar-besaran dengan risiko yang tidak kecil. Setiap detik di lapangan penuh ketegangan, tetapi tekad untuk memberikan informasi yang akurat kepada publik selalu menjadi motivasi utama.

Seiring berjalannya waktu, teknologi terus berkembang. Dunia jurnalistik pun mengalami transformasi besar. Dari media cetak ke media digital, saya harus beradaptasi dengan cara kerja baru. Kini, jurnalis tidak hanya melaporkan, tetapi juga harus bersaing dengan arus informasi yang begitu cepat di era media sosial.

Meski begitu, tantangan zaman tidak mengubah prinsip dasar dalam dunia jurnalistik: integritas dan keberimbangan dalam menyampaikan berita. Sepanjang perjalanan ini, saya selalu berpegang pada nilai-nilai tersebut, meskipun godaan dan tekanan sering kali datang dari berbagai arah.

Kini, hampir tiga dekade berlalu sejak saya memulai langkah pertama sebagai jurnalis. Setiap momen, dari sukacita hingga air mata, menjadi bagian tak terpisahkan dari perjalanan hidup saya. Profesi ini telah membuka mata saya terhadap banyak hal, mempertemukan saya dengan berbagai orang dari berbagai latar belakang, dan memberikan saya kesempatan untuk menjadi saksi sejarah.

Menjadi jurnalis bukanlah pekerjaan yang mudah, tetapi saya bersyukur telah memilih jalan ini. Bagi saya, menyampaikan kebenaran kepada publik adalah panggilan hidup yang harus dijalankan dengan dedikasi dan hati. Dan hingga kini, saya masih percaya bahwa jurnalistik adalah profesi yang membawa perubahan bagi masyarakat.

(Ditulis oleh seorang jurnalis yang telah berkecimpung di dunia media sejak 1996)
Disclaimer : AnalisNews adalah Media Jurnalis Warga pertama di Indonesia yang menyediakan ruang bagi jurnalis warga untuk mempublikasi berita, maka semua jurnalis warga wajib mengikuti kaidah Kode Etik Jurnalistik dan Pedoman Media Siber tanpa terkecuali, berita kasus wajib berimbang tanpa terkecuali, dilarang melakukan pemerasan dan dilarang berbuat kriminal ,apapun, username/ nama pengguna sesuai nama di KTP, jurnalis warga bertanggung jawab atas berita yang dibuatnya.