Mentok, Bangka Barat – Direktorat Reserse Kriminal Khusus (Ditreskrimsus) Polda Bangka Belitung berhasil menggagalkan upaya penyelundupan timah ilegal melalui Pelabuhan Tanjungkalian, Kecamatan Mentok, Kabupaten Bangka Barat. Aksi tersebut terungkap ketika sebuah truk nomor Polisi BN 8382 QC yang diduga membawa timah dalam jumlah besar dihentikan petugas. Minggu (15/12/2024).
Menurut keterangan sementara, sopir truk diduga memanipulasi manifes atau daftar muatan untuk mengelabui petugas pelabuhan.
Penyidik dari Ditreskrimsus saat ini masih menyelidiki asal muatan timah tersebut dan jumlah pastinya. Truk berikut sopirnya telah diamankan untuk menjalani proses hukum lebih lanjut.
Sering Terjadi di Tanjungkalian
Pelabuhan Tanjungkalian di Mentok bukan kali pertama menjadi titik penyelundupan timah dari Bangka Belitung. Praktik ini kerap terjadi, memanfaatkan celah pengawasan dan modus operandi yang semakin canggih.
Pada Juni 2024 lalu, tim gabungan Polres Bangka Barat juga berhasil menggagalkan penyelundupan 4 ton timah yang diangkut menggunakan truk bernomor polisi BE 8527 AX.
Muatan truk berupa timah batangan dan pasir tersebut hendak diselundupkan ke Tanjung Api-Api, Sumatera Selatan, sebelum diteruskan ke perusahaan di Pulau Jawa.
Dalam kasus tersebut, sopir truk juga memalsukan manifes dengan mencantumkan muatan palsu berupa buah-buahan dan ikan asin.
Penyelidikan mendalam mengungkap bahwa penyelundupan tersebut diduga dikoordinir oleh oknum aparat penegak hukum (APH) dan pihak berseragam yang terlibat dalam jaringan penambangan ilegal di Bangka Belitung.
Modus Operandi: Manipulasi Manifes
Manipulasi manifes menjadi salah satu modus operandi favorit para pelaku penyelundupan. Dengan mencantumkan barang-barang umum seperti hasil bumi atau produk pangan, mereka berusaha mengelabui petugas pelabuhan dan menghindari pemeriksaan ketat.
Namun, langkah cermat Ditreskrimsus Babel kali ini berhasil membongkar tipu daya tersebut.
Anggota Ditreskrimsus yang berada di lapangan melakukan pemeriksaan menyeluruh terhadap muatan truk, termasuk dokumen pendukungnya.
Penemuan ini kembali menegaskan bahwa pengawasan di pintu-pintu keluar Bangka Belitung perlu diperketat.
Kerugian Negara dan Dampak Penambangan Ilegal
Penyelundupan timah dari Bangka Belitung tidak hanya merugikan negara secara finansial, tetapi juga memperparah dampak lingkungan akibat aktivitas tambang ilegal.
Timah yang diselundupkan umumnya berasal dari tambang-tambang ilegal yang beroperasi tanpa izin dan seringkali mengabaikan kelestarian lingkungan.
Aktivitas ini juga merusak ekosistem sosial, karena jaringan penambangan ilegal sering melibatkan berbagai pihak, termasuk masyarakat lokal, pengusaha, dan oknum aparat.
Hal ini menimbulkan kesenjangan ekonomi, ketergantungan, serta potensi konflik sosial di daerah-daerah pertambangan.
Dugaan Keterlibatan Oknum APH
Salah satu sorotan dalam kasus ini adalah dugaan keterlibatan oknum aparat dalam jejaring penyelundupan timah.
Sejumlah pihak mencurigai bahwa praktik ini mendapat perlindungan dari oknum yang memiliki akses dan pengaruh di jalur distribusi.
Menurut sumber yang tidak ingin disebutkan namanya, ada jaringan terorganisir yang mengendalikan rantai distribusi timah ilegal, mulai dari penambangan hingga pengiriman ke luar daerah.
Jejaring ini melibatkan koordinasi yang rapi untuk menghindari pengawasan petugas.
Upaya Polda Babel Menumpas Penyelundupan
Polda Bangka Belitung telah mengambil langkah-langkah tegas untuk memutus rantai penyelundupan ini.
Selain meningkatkan pengawasan di pelabuhan-pelabuhan strategis, aparat juga mengintensifkan penyelidikan terhadap pihak-pihak yang terlibat, termasuk kemungkinan keterlibatan oknum aparat.
Kasus ini diharapkan menjadi momentum untuk memperbaiki sistem pengawasan dan mempersempit ruang gerak pelaku kejahatan. Kolaborasi antara pihak kepolisian, masyarakat, dan pemerintah daerah diperlukan untuk memberantas praktik ilegal yang merugikan ini.
Harapan Penegakan Hukum
Publik menaruh harapan besar pada penegakan hukum yang adil dan transparan.
Kasus ini bukan hanya soal penyelundupan timah, tetapi juga menggambarkan tantangan yang lebih besar dalam mengelola sumber daya alam secara berkelanjutan dan menjaga integritas aparat penegak hukum.
Jika dibiarkan, praktik penyelundupan timah akan terus menciptakan kerugian besar bagi Bangka Belitung, baik dari segi ekonomi, sosial, maupun lingkungan.
Oleh karena itu, diperlukan komitmen bersama untuk menuntaskan kasus ini hingga ke akarnya.
Dengan langkah cepat Ditreskrimsus Polda Babel, harapan untuk mengakhiri praktik penyelundupan timah di wilayah ini semakin terbuka.
Semoga kasus ini menjadi pelajaran bagi semua pihak untuk lebih berhati-hati dan meningkatkan pengawasan terhadap aktivitas ilegal yang mengancam masa depan daerah ini.Analisnews.co.id
Penulis:tim red
Editor:M.Jhon kanedy
