Wartawan Senior Riky Rustiana : Cerita Dibalik Seorang Jurnalis, Hidup dengan Kesendirian dan Serba Pas-Pasan
Hal itu dirasakan langsung oleh Riki Rustiana, wartawan senior yang telah mengabdikan hidupnya selama puluhan tahun untuk menyampaikan informasi kepada masyarakat. Dalam sebuah wawancara, ia mengungkapkan sisi lain kehidupannya yang jarang terungkap.
“Menjadi jurnalis itu panggilan jiwa, tapi tidak selalu mudah. Banyak hal yang harus dikorbankan, mulai dari waktu untuk keluarga hingga stabilitas finansial,” kata Riki dengan nada yang tenang namun penuh makna.
Riki bercerita, honorarium yang ia terima sebagai seorang wartawan sering kali jauh dari cukup untuk memenuhi kebutuhan hidup. Keterbatasan ini membuatnya harus menjalani hidup dengan sangat sederhana. Bahkan, tidak jarang ia harus berhutang atau menunda kebutuhan yang bersifat pribadi demi menjalankan tugas jurnalistiknya.
Kesendirian juga menjadi bagian tak terpisahkan dari hidupnya. “Sulit sekali mempertahankan hubungan pribadi ketika pekerjaan menuntut kita bekerja tanpa mengenal waktu. Sering kali saya harus memilih antara pekerjaan atau kehidupan pribadi, dan akhirnya pekerjaan selalu jadi prioritas,” ujarnya dengan mata berkaca-kaca. Rabu,(18/12/2024).
Meskipun begitu, Riki tidak pernah menyerah. Baginya, menjadi jurnalis adalah sebuah amanah yang harus dijalankan dengan penuh tanggung jawab. Prinsip ini yang membuatnya tetap berdiri teguh meski sering kali menghadapi tekanan dari berbagai pihak.
“Saya tidak pernah mau menjual idealisme saya. Integritas adalah satu-satunya hal yang saya pegang dalam profesi ini. Meski hidup sederhana, saya merasa terhormat karena bisa menyampaikan informasi yang benar kepada masyarakat,” tegasnya.
Cerita Riki adalah potret kehidupan banyak jurnalis di Indonesia, terutama mereka yang bekerja di lapangan dengan segala keterbatasan. Mereka adalah sosok-sosok yang bekerja keras di balik layar untuk menyampaikan berita yang jujur dan faktual.
Di tengah perjuangannya, Riki berharap agar profesi jurnalis mendapatkan apresiasi lebih dari masyarakat dan pihak-pihak terkait. “Jurnalis adalah pilar demokrasi. Tanpa mereka, informasi tidak akan sampai ke masyarakat dengan baik. Karena itu, mari kita hargai peran mereka,” pungkasnya.
Kisah Riki Rustiana adalah pengingat bahwa di balik setiap berita yang kita baca, ada perjuangan luar biasa dari para jurnalis yang berjuang tanpa pamrih demi kebenaran dan informasi yang akurat. (*)