Tapanuli Utara – analisnews.co.id
Hujan deras yang mengguyur kabupaten Tapanuli Utara menyebabkan banjir dan tanah longsor di Kecamatan Siatas Barita desa Simorangkir Julu. Kejadian ini terjadi pada Minggu sore 29/12/2024.
Menurut penuturan Gerhana Simorangkir selaku kepala desa Simorangkir Julu kejadian banjir dan tanah longsor tersebut terjadi sekira pukul 18.30. Secara tiba tiba arus air yang besar datang dari bukit Siatas Barita dengan membawa bebatuan dan lumpur,serta gelondongan kayu sehingga membuat warga kaget dan panik.
Kepala desa Simorangkir Julu dibantu warga setempat pun bergotong royong untuk menyingkirkan bebatuan besar dan lumpur yang menghalangi jalan menuju salib kasih dan berusaha mengarahkan arus air agar tidak memasuki rumah warga.
Pantauan media Analisnews dilokasi banjir, Camat Siatas barita Elyanto Sitompul dan Danramil Tarutung Kapt.inf Gayor Sihombing dibantu beberapa anggota Koramil Tarutung beserta warga setempat sibuk mengatur arus lalu lintas yang sempat terjadi kemacetan di jajan menuju salib kasih,sehingga akses jalan menuju salib kasih ditutup sementara hingga banjir mereda.
Camat Siatas Barita mengatakan “Sudah puluhan tahun sejak saya tinggal di Siatas barita ini ,tidak pernah terjadi banjir besar seperti ini di daerah ini, karna diatas bukit Siatas barita tidak ada sungai atau parit.”pungkasnya.
Beliau juga memastikan bahwa tidak ada korban jiwa dalam peristiwa ini.
Setelah ditelusuri penyebab banjir tersebut berasal dari longsornya bukit Siatas barita dibawah lokasi objek wisata menara pandang,tepatnya di belakang dusun Lumban batu desa Simorangkir Julu.
Pemda Taput segera mengerahkan 1 unit alat berat untuk menyingkirkan bebatuan besar dan gelondongan kayu yang menghalangi badan jalan.
Tidak berselang lama terlihat PJ Bupati Taput Dimposma Sihombing dan Kapolres Taput AKBP Ernis Sitinjak didampingi kasat Reskrim Iptu Arifin Purba dan AKP Raymond B.Hall serta beberapa personil polres Taput mengunjungi sumber lokasi tanah longsor tersebut, di dusun Lumban batu.
Dampak dari longsor dan banjir tersebut mengakibatkan kerugian materiil bagi warga sekitar, seperti Toni Simorangkir warga dusun Lumban batu desa Simorangkir Julu mengatakan telah kehilangan 3 ekor ternak nya,dimana posisi kandang ternak tersebut tepat berada di jalur longsor ,dan beberapa warga lain yang mengalami kerugian berupa lahan pertanian dan sebuah rumah marga Hutabarat yang rusak akibat diterjang banjir lumpur dan bebatuan.
Pantauan media Analisnews dilokasi, hingga malam hari pukul 23.00 terlihat air masih mengalir dari bukit di atas barita.Alat berat pun masih bekerja membersihkan jalan dari bebatuan besar yang terbawa banjir tersebut.(ABB)