Klarifikasi Pak Cik Supar: Menepis Hoaks Truk BBM di Dermaga Tanjung Kalian
(Mentok, Bangka Barat) – Salah satu media online merilis berita yang menghebohkan terkait keberadaan truk bermuatan Bahan Bakar Minyak (BBM) jenis solar dengan kapasitas 10 ribu liter di Dermaga Tikus, Tanjung Kalian, pada pukul 03:00 WIB pada tanggal 22 Juli 2024.Namun, menurut tokoh masyarakat Bangka Barat, Pak Cik Supar, berita tersebut tidak dapat dipercaya dan penuh asumsi. Rabu (24/7/2024).
Pak Cik Supar menegaskan bahwa berita yang disampaikan oleh wartawan berinisial EK tidak memiliki dasar yang jelas. “Berita ini hanya berdasarkan asumsi dan katanya dari wartawan EK. Tidak ada kejelasan mengenai narasumber, lokasi, maupun waktu kejadian yang sebenarnya,” ujar Pak Cik.
Selain itu, Pak Cik juga menyoroti foto yang ditampilkan dalam berita tersebut. Foto yang diklaim diambil di Dermaga Tikus, Tanjung Kalian, ternyata berasal dari jalan raya di Desa Terentang, Kecamatan Kelapa.
“Jelas sekali jika dilihat dari hasil foto tersebut, itu bukan dari lokasi yang disebutkan wartawan EK, tetapi diambil dari kalangan awak media yang beredar di Babel,” tambah Pak Cik.
Pak Cik Supar juga mengungkapkan adanya pesan pribadi dari wartawan EK yang beredar di kalangan wartawan lainnya. Isi pesan tersebut seolah-olah meminta petunjuk untuk mengondisikan berita yang disampaikan.
“Pesan WhatsApp pribadi dari wartawan EK ini aneh, seolah-olah ingin menyamakan dirinya dengan AD, Kabiro Bangka Barat, dan dirinya sebagai Kaperwil. Ketika berita tentang Transporter BBM Siluman Dermaga Tikus Tanjung Ular ditayangkan, pesan tersebut langsung ditarik kembali, seolah-olah ingin menghilangkan bukti,” jelas Pak Cik.
Pak Cik menegaskan bahwa tindakan tersebut hanya menimbulkan kesan buruk dan tidak profesional dalam melaksanakan tugas sebagai jurnalis, terlebih profesi jurnalis dan produk berita yang dihasilakan mengharapkan ‘Cuan’ untuk berganing posisi, yang ujung-ujung menarik berita untuk 404.
“Intinya, jangan mencari kebenaran yang tidak jelas serta mencari kesalahan orang lain demi sensasi. Ini hanya merugikan orang lain dan menyudutkan privasi, seperti yang terjadi pada usaha milik TN, TY, dan SPR,” tambahnya.
Pak Cik Supar mengimbau para wartawan untuk menjadi lebih profesional dalam menulis berita. “Seorang wartawan harus menghasilkan tulisan yang baik, benar, santun, dan nyaman dibaca. Tulisan harus berdasarkan fakta di lapangan, bukan dari data titipan atau kiriman seseorang yang tidak dapat dibuktikan,” ujarnya.
Ia juga menambahkan pentingnya proses cek dan ricek sebelum menulis berita. “Sebelum menulis, sebaiknya kroscek dulu informasi yang didapat. Jangan hanya mengambil data tanpa verifikasi yang jelas. Ini penting agar berita yang disampaikan tidak menimbulkan kebingungan dan fitnah,” tegas Pak Cik.
Dalam menutup pernyataannya, Pak Cik Supar berharap media dan wartawan dapat menjaga integritas dan profesionalisme dalam menjalankan tugasnya.
“Mari kita buat narasi berita yang bagus, menarik, dan berdasarkan fakta yang ada. Ini demi kebaikan bersama dan menjaga kepercayaan publik terhadap media,” pungkasnya.
Dengan adanya klarifikasi ini, diharapkan pembaca dapat lebih bijak dalam menyikapi berita yang beredar dan tidak mudah terpengaruh oleh informasi yang belum terbukti kebenarannya. Kejujuran dan keakuratan informasi adalah hal yang sangat penting dalam dunia jurnalistik. (Analisnews)