Analisnews ,Bogor – Tim Pendamping Program Keluarga Harapan (PKH) wilayah Kecamatan Cigombong, Desa Ciadeg, melakukan kunjungan ke rumah Wawan, warga Kampung Cileungsir, yang sebagian atap dan dindingnya roboh akibat bencana gempa pada tahun 2023. Kehadiran tim pendamping ini disambut oleh Wawan dengan rasa kaget, karena ia tidak menduga akan ada kunjungan mendadak tersebut. Kamis (9/1/25)
Wawan, yang tinggal di rumah warisan orangtuanya yang telah meninggal dunia, mengungkapkan keluhannya terkait kondisi rumah yang semakin rusak. “Saya belum mendapatkan bantuan apapun hingga saat ini, baik dari PKH, sembako, ataupun bantuan lainnya,” ungkapnya.
Dalam kunjungan tersebut, Tim Pendamping PKH yang didampingi oleh pihak desa menanyakan mengenai bantuan yang pernah diterima Wawan. Wawan menjelaskan bahwa ia belum pernah menerima bantuan apapun. “Alhamdulillah, mereka merespon keluhan saya dengan baik. Harapan saya, dengan kehadiran pihak terkait, bantuan yang saya harapkan bisa segera terealisasi. Saya tidak ingin lagi khawatir dengan kondisi rumah saya,” tambah Wawan.
Melalui pesan whatsapp, Fahmi, Pendamping Sosial PKH, yang melakukan asesmen terhadap kondisi Wawan, menjelaskan gambaran mengenai hasil pemeriksaan yang dilakukan. Berdasarkan asesmen yang dilakukan, diketahui bahwa Wawan merupakan seorang warga yang belum menikah dan dalam keadaan sehat. Ia tinggal di rumah warisan orangtuanya yang telah meninggal dunia. Selama ini, Wawan tinggal seorang diri di rumah tersebut yang bersebelahan dengan rumah saudaranya. Kondisi rumah, meskipun tampak normal dari luar, mengalami kerusakan parah di bagian dalam, terutama ruang tamu dan salah satu kamar yang sudah tidak layak huni.
Fahmi juga menambahkan bahwa kondisi kerusakan rumah ini disebabkan oleh dampak dari bencana gempa yang terjadi pada tahun 2023. “Atap rumah yang roboh, lantai yang rusak parah, serta bagian rumah lainnya yang semakin rapuh, membuat Wawan merasa cemas dan khawatir setiap kali hujan deras. Ia takut jika rumah tersebut akan roboh,” kata Fahmi.
Lebih lanjut, Fahmi menjelaskan bahwa salah satu alasan mengapa Wawan belum mendapatkan bantuan apapun adalah karena data kependudukan yang belum terupdate. Identitas Wawan pada Kartu Keluarga (KK) dan KTP belum ada pembaruan mengenai keanggotaan keluarga, yang kemungkinan besar menjadi penyebabnya tidak terdaftar dalam Data Terpadu Kesejahteraan Sosial (DTKS). Jika identitas Wawan belum terdaftar atau belum diperbarui, maka ia tidak bisa menerima bantuan apa pun,” tambah Fahmi.
Fahmi juga menyampaikan bahwa hasil asesmen yang dilakukan telah disampaikan kepada atasan di tingkat kecamatan (Korcam) dan Kabupaten Bogor (Korkab) untuk segera ditindaklanjuti. “ pak wawan harus segera mengajukan pembaruan data KK Wawan agar segera masuk ke dalam DTKS, dan dengan demikian Wawan dapat segera menerima bantuan yang dibutuhkan, terutama untuk perbaikan rumahnya,karena semua bantuan acuannya dari DTKS” kata Fahmi.
Reporter : Wandi