analisnews.com – Bantul || Sebagai salah satu KUA Revitalisasi pertama di Indonesia, Kantor Urusan Agama (KUA) Kapanewon Sewon terus menunjukkan inovasi dan komitmennya dalam memberikan pelayanan terbaik kepada masyarakat. Kali ini, KUA Sewon meluncurkan program unggulan bertajuk Geliat Si Manis (Gerakan Literasi Keagamaan Berbasis Masjid).
Program yang digelar di Balai Nikah KUA Sewon ini menghadirkan dua narasumber inspiratif, yakni Analis Kebijakan dari Kanwil Kementerian Agama DIY, Halili Rais, serta Anggota DPRD DIY, Gus Umaruddin Masdar. Kedua narasumber membagikan wawasan mereka dalam upaya meningkatkan literasi keagamaan di masjid dan musala.
“Kami ingin gerakan ini mampu membumikan semangat literasi keagamaan melalui masjid dan mushala di seluruh Kapanewon Sewon. Dalam pelaksanaannya, kami merangkul para takmir masjid dengan pembinaan langsung dari para ahli,” ujar Kepala KUA Sewon, Mustafied Amna, Senin (20/01/2025).
Sebagai bagian dari program ini, KUA Sewon melalui penyuluh agama telah mendistribusikan buku-buku keagamaan ke 27 masjid. Buku-buku tersebut merupakan hasil dari program Layak Jempol Kangmas (Layanan Wakaf Jemput Bola KUA Kapanewon Sewon), di mana calon pengantin (catin) menyumbangkan buku sebagai bentuk wakaf.
“Alhamdulillah, program ini berhasil menggugah kesadaran masyarakat untuk berkontribusi dalam gerakan literasi. Wakaf buku ini menjadi sarana edukasi bagi masyarakat, khususnya para santri TPQ dan MADIN di masjid maupun mushola,” imbuh Amna.
Program ini mendapatkan respons positif dari peserta. Salah satunya adalah Rustam, warga Jl. Semail Gang Kyai Jokerti No. 20 Jokerten Timbulharjo, yang mengungkapkan rasa syukurnya.
“Alhamdulillah, saya sangat bersyukur bisa mengikuti program ini. Semoga Geliat Si Manis menjadi jalan untuk meningkatkan pengetahuan dan semangat literasi keagamaan, khususnya bagi para santri di TPQ dan MADIN,” tuturnya.
Dengan program inovatif seperti Geliat Si Manis, KUA Sewon tidak hanya memantapkan perannya sebagai KUA percontohan nasional, tetapi juga menjadi pelopor dalam membangun masyarakat yang literat secara keagamaan.