Example 728x250
BeritaJatengNasionalSosialTerkini

Dinas Pertanian dan Pemuda Pancasila Rembang Gelar Sosialisasi Pencegahan PMK di Sulang

517
×

Dinas Pertanian dan Pemuda Pancasila Rembang Gelar Sosialisasi Pencegahan PMK di Sulang

Sebarkan artikel ini
Konten Instagram Destinasi Wisata Malang Kolase Krem 20250131 080455 0000

analisnews.com – Rembang || Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) masih menjadi ancaman bagi sektor peternakan, terutama bagi para peternak sapi, kerbau, kambing, dan domba. Sebagai langkah pencegahan, Dinas Pertanian dan Pangan Kabupaten Rembang melalui Bidang Peternakan dan Kesehatan Hewan, bekerja sama dengan Majelis Pimpinan Cabang (MPC) Pemuda Pancasila Kabupaten Rembang, menggelar Sosialisasi Pencegahan dan Penanggulangan PMK,  Kamis (30/01/2025) bertempat di Gedung PKK Kecamatan Sulang.

Kegiatan ini dihadiri oleh berbagai pihak, di antaranya Kabid Peternakan dan Kesehatan Hewan, Ibu Luluk, S.STP, yang mewakili Kepala Dinas Pertanian dan Pangan, Camat Sulang, Bapak Arief Dwi Sulistya, S.STP, M.Si, Ketua MPC Pemuda Pancasila Kabupaten Rembang, Bapak Lutfi Hakim, S.STP, M.M, serta Kepala Desa Sulang, Bapak Rubianto. Selain itu, para peternak dari berbagai desa di Kecamatan Sulang hadir dengan penuh antusias, menyadari pentingnya informasi terkait pencegahan dan penanganan PMK.

Dalam pemaparannya, drh. Fuad selaku narasumber utama menjelaskan bahwa PMK merupakan penyakit infeksi virus yang sangat menular dan menyerang hewan berkuku genap. Gejalanya meliputi luka di area mulut, lidah, dan kuku, yang menyebabkan hewan mengalami kesulitan makan, pincang, dan hipersalivasi (keluarnya air liur berlebihan).

“PMK memiliki tingkat penyebaran yang sangat tinggi, bahkan bisa mencapai 100% pada ternak yang terinfeksi. Meskipun tingkat kematian pada hewan dewasa relatif rendah, anak ternak bisa mengalami kematian hingga 50%,” jelas drh. Fuad.

Yang lebih mengkhawatirkan, virus PMK dapat bertahan lama di lingkungan dan menyebar melalui udara (airborne disease) hingga ratusan kilometer. Oleh karena itu, pengendalian penyebarannya menjadi tantangan tersendiri. Meski demikian, PMK bukan penyakit zoonosis, sehingga daging dan susu tetap aman dikonsumsi selama diolah dengan baik.

Selain berbahaya bagi kesehatan hewan, PMK juga membawa kerugian ekonomi besar bagi peternak. Dampaknya meliputi:
* Penurunan pertumbuhan sapi potong sebesar 10% – 20%.
* Kematian anak sapi mencapai 20% – 40%.
* Pemusnahan ternak yang terinfeksi secara kronis.
“Jika tidak ditangani dengan baik, PMK dapat mempengaruhi harga ternak, menyebabkan pasokan daging berkurang, dan berdampak pada ekonomi masyarakat luas,” tambahnya.

Dalam sosialisasi ini, para peternak diberikan pemahaman mengenai cara efektif mencegah PMK. Langkah utama yang harus dilakukan adalah biosekuriti dan tindakan medis, antara lain:
✔ Membatasi pergerakan hewan dan mengawasi lalu lintas ternak.
✔ Pemotongan hewan yang terinfeksi untuk mencegah penyebaran.
✔ Desinfeksi kandang, peralatan, dan kendaraan pengangkut ternak secara berkala.
✔ Karantina untuk ternak sakit guna menghindari penularan lebih luas.
✔ Pemusnahan bangkai atau produk ternak dari area yang terinfeksi.
✔ Vaksinasi di daerah tertular, diberikan dua kali untuk memperoleh kekebalan selama enam bulan.
✔ Pengawasan ketat di daerah bebas PMK agar tidak dimasuki ternak dari wilayah terjangkit.

Sementara untuk penanganan ternak yang sudah terinfeksi, langkah-langkah yang dapat dilakukan meliputi:
✅ Isolasi ternak yang sakit.
✅ Pemberian obat antipiretik, analgesik, antibiotik long-action, vitamin, serta suplemen ATP guna mempercepat pemulihan.
✅ Merawat luka pada kuku dengan obat semprot untuk mencegah infeksi.
✅ Pemberian empon-empon (jamu herbal tradisional) untuk meningkatkan daya tahan tubuh ternak.
✅ Memastikan ternak tetap mendapatkan asupan makanan agar tidak mengalami penurunan kondisi.

Ketua MPC Pemuda Pancasila Kabupaten Rembang, Lutfi Hakim, S.STP, M.M, menegaskan bahwa edukasi seperti ini sangat penting agar peternak dapat lebih memahami cara mencegah dan menangani PMK dengan benar.

“Kami berharap peternak semakin sadar akan pentingnya biosekuriti dan vaksinasi dalam mencegah penyebaran PMK. Jika ada kasus di lapangan, segera laporkan ke dinas terkait agar dapat ditangani dengan cepat,” ujar Lutfi Hakim.

Ia juga menambahkan bahwa Pemuda Pancasila siap berkolaborasi dengan dinas terkait dan masyarakat dalam memberikan edukasi lebih lanjut terkait kesehatan hewan ternak. Langkah ini merupakan bentuk kepedulian Pemuda Pancasila terhadap sektor peternakan yang menjadi sumber penghidupan bagi banyak warga.

Sosialisasi ini mendapat respon positif dari para peternak yang hadir. Mereka menyadari bahwa pencegahan lebih baik daripada mengobati, dan langkah-langkah yang disampaikan dalam sosialisasi ini menjadi bekal penting dalam menjaga kesehatan ternak mereka.

Dengan adanya edukasi yang berkelanjutan, diharapkan para peternak di Kecamatan Sulang lebih siap menghadapi ancaman PMK, sehingga sektor peternakan di Kabupaten Rembang dapat terus berkembang dan memberikan manfaat bagi masyarakat.

PERATURAN WAJIB : AnalisNews adalah Media Jurnalis Warga pertama di Indonesia yang menyediakan ruang bagi jurnalis warga untuk mempublikasi berita, "ANALISNEWS HANYA MENYAJIKAN BERITA BAIK MENDUKUNG PROGRAM PEMERINTAH, TNI, POLRI" DILARANG BERITA KASUS, semua jurnalis warga wajib mengikuti kaidah Kode Etik Jurnalistik dan Pedoman Media Siber tanpa terkecuali, Dilarang melakukan pemerasan dan Dilarang berbuat kriminal sekecil apapun, username/ nama pengguna sesuai nama di KTP, jurnalis warga bertanggung jawab atas berita yang dibuatnya, Nama Jurnalis wajib tercantum dalam BOX REDAKSI, TIDAK SAH JIKA TIDAK ADA DALAM BOX REDAKSI, Dilarang meminta imbalan atas berita. "ANALISNEWS BERITA BAIK DAN MEMBANGUN, TIDAK MEMUNGUT APAPUN, ANALISNEWS BERKIPRAH TANPA PAMRIH UNTUK MENCERDASKAN KEHIDUPAN BANGSA"