Example 728x250
JakartaNasionalTerkini

Menaker dan Dubes Swiss Bahas Penguatan Kerja Sama Ketenagakerjaan di Jakarta

3
×

Menaker dan Dubes Swiss Bahas Penguatan Kerja Sama Ketenagakerjaan di Jakarta

Sebarkan artikel ini

http://Analis news.co.id, JAKARTA – http://Menteri Ketenagakerjaan (Menaker) Ida Fauziyah menerima kunjungan kehormatan dari Duta Besar Swiss untuk Indonesia, Olivier Zehnder, di Kantor Kementerian Ketenagakerjaan (Kemnaker) pada Kamis (27/6/2024). Pertemuan tersebut bertujuan untuk membahas penguatan kerja sama ketenagakerjaan antara Indonesia dan Swiss.

“Dalam pertemuan ini kami saling bertukar pandangan dan masukan terkait kerja sama di bidang ketenagakerjaan antar kedua negara yang telah terjalin selama ini,” kata Ida Fauziyah melalui Siaran Pers Biro Humas Kemnaker.

Ida menjelaskan bahwa Indonesia dan Swiss telah memiliki beberapa perjanjian kerja sama ketenagakerjaan, termasuk MoU tentang Kerja Sama di Bidang Ketenagakerjaan yang ditandatangani pada 18 Juni 2019, dan Perjanjian Pertukaran Profesional Muda (AEYP) yang ditandatangani pada 30 November 2021.

“Kedua MoU tersebut telah berjalan dengan baik. MoU tentang Kerja Sama di Bidang Ketenagakerjaan telah menghasilkan tiga kali pertemuan Kelompok Kerja Bersama (JWG) yang bergantian diadakan antara Indonesia dan Swiss. JWG keempat akan diadakan tahun ini di Indonesia,” jelas Ida.

Melalui kerangka kerja sama ini, pihak tripartit dari kedua negara dapat berdiskusi dan berbagi informasi terkait isu-isu ketenagakerjaan, sehingga membantu pemerintah dalam menyusun kebijakan yang lebih komprehensif. Ida juga menekankan pentingnya perpanjangan MoU tersebut untuk mencakup aspek yang lebih konkret dan bermanfaat bagi kedua negara.

“Kedua negara sepakat bahwa MoU ini sangat penting dan perlu diperpanjang, mengingat masa berlakunya akan segera berakhir tahun ini,” tambah Ida.

Sementara itu, kesepakatan AEYP merupakan bagian dari Perjanjian Kemitraan Ekonomi Komprehensif antara Indonesia dan European Free Trade Association (EFTA). Namun, Ida mencatat bahwa implementasi AEYP masih menghadapi beberapa tantangan yang perlu diperhatikan lebih lanjut.

“Kerja sama ini memiliki potensi besar untuk generasi muda di kedua negara. Namun, perlu pencermatan lebih lanjut agar implementasinya lebih efektif,” ujar Ida.

Kunjungan ini menunjukkan komitmen kuat dari kedua negara untuk terus memperkuat hubungan bilateral dan meningkatkan kerja sama ketenagakerjaan yang dapat memberikan manfaat signifikan bagi kedua negara.

Reporter: Shanty Rd