Analisnews.co.id, JAKARTA – Dalam upaya mempercepat transisi menuju ekonomi hijau dan mendorong inovasi berbasis teknologi berkelanjutan, GIZ Indonesia berkolaborasi dengan Kementerian PPN/Bappenas melalui proyek Digital Transformation Center (DTC) dan Make-IT Indonesia. Kemitraan strategis ini menghadirkan Green Techmakers, sebuah program yang mendukung pengembangan startup teknologi hijau di Indonesia dengan berbagai pelatihan dan akses ke jaringan industri.
Program ini bertujuan membina startup berbasis teknologi ramah lingkungan (Greentech Startup) yang mampu memberikan solusi nyata bagi tantangan lingkungan. Salah satu kendala utama yang dihadapi startup teknologi hijau adalah kesesuaian produk dengan pasar (product-market fit) dan rendahnya kesadaran masyarakat terhadap isu lingkungan.
Oleh karena itu, Green Techmakers hadir sebagai wadah bagi startup untuk mendapatkan pembinaan teknis, pendampingan pembuatan purwarupa, serta peluang kolaborasi dengan para ahli dan pemangku kepentingan.
10 Startup Hijau Terpilih untuk Masa Depan Berkelanjutan
Green Techmakers dimulai dengan sesi talkshow bertema “Mendukung Inovasi Hijau: Peran Strategis Penelitian dan Pengembangan pada Startup Teknologi Hijau” yang menghadirkan pembicara dari Kementerian Komunikasi dan Informatika, GoTo Impact Foundation, MotionLab Berlin, dan BIOPS Agrotekno Indonesia.
Dari berbagai peserta yang mendaftar, 10 startup teknologi hijau terpilih kemudian mengikuti pelatihan daring selama tiga minggu (10–28 Juni 2024). Startup tersebut terbagi dalam tiga subsektor utama:
- Transisi Energi Bersih: Aither, Econella, Olat Maras Power
- Ekonomi Sirkular: Daurulang.id, Embun Natural, Kulaku
- Pengelolaan Sumber Daya Alam: Venambak, BIOPS Agrotekno, Lokatani, Komodo Water
Keunggulan Green Techmakers adalah inklusivitasnya, dengan startup yang berasal dari berbagai daerah di Indonesia, termasuk Sumatera, Bali, Sulawesi, hingga Nusa Tenggara Barat dan Timur.
Dari Pelatihan hingga Aksi Nyata di Bali
Setelah menyelesaikan pelatihan daring, para peserta menjalani pelatihan luring di Bali pada 11–15 Juli 2024. Mereka mendapatkan bimbingan langsung dari para ahli serta akses ke fasilitas pengembangan produk untuk menciptakan purwarupa inovatif.
Program ini menekankan pentingnya penelitian dan pengembangan (R&D) dalam inovasi hijau, dengan harapan startup teknologi dapat menciptakan solusi berkelanjutan yang mampu menjawab tantangan lingkungan global.
Sebagai puncak acara, Bali Techday 2024 digelar pada 16 Juli 2024 di Balai Diklat Industri Denpasar. Acara ini mempertemukan startup dengan berbagai ekosistem inovasi, investor, dan pemangku kepentingan yang dapat memperkuat sinergi dan mendorong kolaborasi dalam industri teknologi hijau.
Green Techmakers: Langkah Besar Menuju Ekonomi Hijau Indonesia
Green Techmakers diharapkan menjadi catalyst bagi pertumbuhan startup teknologi hijau di Indonesia. Dengan dukungan teknis, fasilitas, dan jejaring industri, para inovator hijau kini memiliki peluang lebih besar untuk membawa perubahan nyata bagi lingkungan dan ekonomi berkelanjutan.
Reporter: Shanty Rd