Example 728x250
Sumsel

Kunjungan Kerja Spesifik Tim Komisi VII DPR RI Ke PT. Mariana Bahagia

138
×

Kunjungan Kerja Spesifik Tim Komisi VII DPR RI Ke PT. Mariana Bahagia

Sebarkan artikel ini
IMG 20250206 WA0285 1

Banyuasin, Analisnews.co.id – Kunjungan kerja (Kunker) spesifik Komisi VII DPR RI ke PT. Mariana Bahagia provinsi Sumatera Selatan (Sumsel) dalam rangka peninjauan Industri Kapal di PT. Mariana Bahagia, pada masa persidangan II tahun 2024-2025, Kamis (06/02/2025).

Galangan kapal PT. Mariana Bahagia menjadi bagian terpenting dari kekuatan ekonomi nasional dalam membuat kapal, yang dipergunakan sebagian penduduk Indonesia dalam mobilitas sehari-hari. Galangan kapal yang berada di Kabupaten Banyuasin, Sumatera Selatan tersebut masuk dalam catatan sejarah emas Indonesia sebagai kekuatan ekonomi nasional yang memberikan sumbangsih besar terhadap pergerakan penduduk dan arus logistik.

Pada kesempatan tersebut, Ketua Komisi VII DPR RI, Saleh Partaonan Daulay, mengatakan, Kunjungan Kerja (Kunker) ini dalam rangka memperkuat basis industri di Indonesia, karena menjadi salah satu industri yang mendapat perhatian serius dari Komisi VII. Mariana Bahagia menjadi salah satu industri kapal yang cukup besar di Sumatera serta mempunyai pengalaman yang cukup lama di bidang industri Kapal.

“Ada banyak aspek yang kita perbincangkan disini mulai dari bagaimana sistem mekanisme produksi dari kapal, kemudian apa saja yang mereka kerjakan disini, sistem tenaga kerjanya, dan bagaimana barang-barang ini dijual atau dikirim baik ke dalam maupun ke luar negeri. Serta kita juga mempertanyakan terkait kesejahteraan para karyawannya, Alhamdulillah PT. Mariana Bahagia merupakan perusahaan sehat, bagus, dan harapan kami industri seperti ini bisa dikembangkan di Indonesia,” Ujarnya.

Komisi VII meyakini bahwa Indonesia bisa maju jika industri bahari kelautan di majukan karena laut Indonesia banyak menyimpan harta kekayaan yang memang harus diperuntukan untuk kesejahteraan rakyat Indonesia, sesuai dengan pasal 33 Undang-Undang dasar 1945.

“Selama ini kita hanya memikirkan tambang, perusahaan-perusahaan besar yang ada di darat, sementara di laut itu harta kekayaan berlimpah, ikan-ikan paling banyak aneka nya di bandingkan dengan negara lain. Begitu luasnya perairan di Indonesia tapi tidak bisa kelola dengan benar, akhirnya negara-negara atau nelayan-nelayan dari negara lain yang mengambilnya karena kapal saja kita tidak punya, kalaupun ada kapal itu kecil-kecil,” Ungkapnya.

Pihaknya berharap industri seperti ini bisa lebih banyak lagi sehingga dapat menciptakan lapangan pekerjaan, perekonomian serta daya beli masyarakat menjadi lebih baik, dan dapat membantu pemerintah dalam meningkatkan kesejahteraan masyarakat Indonesia. (Robi)

PERATURAN WAJIB : AnalisNews adalah Media Jurnalis Warga pertama di Indonesia yang menyediakan ruang bagi jurnalis warga untuk mempublikasi berita, "ANALISNEWS HANYA MENYAJIKAN BERITA BAIK MENDUKUNG PROGRAM PEMERINTAH, TNI, POLRI" DILARANG BERITA KASUS, semua jurnalis warga wajib mengikuti kaidah Kode Etik Jurnalistik dan Pedoman Media Siber tanpa terkecuali, Dilarang melakukan pemerasan dan Dilarang berbuat kriminal sekecil apapun, username/ nama pengguna sesuai nama di KTP, jurnalis warga bertanggung jawab atas berita yang dibuatnya, Nama Jurnalis wajib tercantum dalam BOX REDAKSI, TIDAK SAH JIKA TIDAK ADA DALAM BOX REDAKSI, Dilarang meminta imbalan atas berita. "ANALISNEWS BERITA BAIK DAN MEMBANGUN, TIDAK MEMUNGUT APAPUN, ANALISNEWS BERKIPRAH TANPA PAMRIH UNTUK MENCERDASKAN KEHIDUPAN BANGSA"