Dilema Moral : Bertahan dengan Prinsip atau Mengikuti Arus Demi Kepentingan Pribadi?

Di satu sisi, ada individu yang teguh memegang nilai-nilai moral dan berani menentang ketidakadilan. Mereka memilih jalan yang tidak mudah, sering kali menghadapi tekanan, ancaman, bahkan pengucilan.
Namun, sejarah membuktikan bahwa perubahan besar lahir dari mereka yang berani berkata “tidak” terhadap kekuasaan yang sewenang-wenang. Para pemegang prinsip ini mungkin menghadapi berbagai tantangan, tetapi mereka tetap berdiri kokoh dengan integritas yang mereka junjung tinggi.
Sebaliknya, ada pula kelompok yang lebih memilih untuk mengikuti arus kekuasaan demi kepentingan pribadi. Mereka dengan mudah menyesuaikan sikap dan pandangan mereka sesuai dengan situasi yang menguntungkan, tanpa mempertimbangkan moralitas atau keadilan.
Ironisnya, ketika kekuasaan berganti, mereka pun dengan cepat berpindah haluan, membuktikan bahwa loyalitas mereka hanya sebatas kepentingan semata.
Namun, ada satu hal yang tidak bisa dibeli: harga diri dan kehormatan. Mereka yang tetap berpegang teguh pada prinsip mungkin harus menjalani kehidupan yang lebih sulit, tetapi mereka memiliki sesuatu yang jauh lebih berharga daripada sekadar kenyamanan sementara.
Sejarah lebih sering mengenang mereka yang berjuang demi kebenaran daripada mereka yang tunduk tanpa prinsip.
Pada akhirnya, dilema moral ini adalah cerminan dari nilai-nilai yang kita pegang sebagai individu. Apakah kita akan memilih jalan yang sulit namun bermartabat, atau menyerah demi keuntungan sesaat? Jawabannya ada pada diri kita masing-masing. (Penulis: Diki Kusdian)