Tangerang – Banten. Kepergian untuk selamanya mantan Bupati Tangerang,H Ismet Iskandar, masih menyisakan duka yang mendalam bagi masyarakat Kabupaten Tangerang.
Tak terkecuali bagi penulis sendiri. Penulis punya banyak kenangan saat berinteraksi langsung dengan ayahanda dari Ketua DPD Golkar Jakarta, Ahmed Zaki Iskandar ini.
Kala itu, tahun 2005 hingga 2007, penulis diberi amanah untuk memimpin redaksi media cetak SN, harian terbesar di Tangerang yang merupakan bagian dari Jawa Pos Grup.
Saat itu,H Ismet Iskandar menjabat Bupati Tangerang untuk periode pertamanya. Diketahui, Ismet menjabat bupati dua periode, yaitu periode 2003 – 2008 dan 2008 – 2013.
H Ismet memulai karir birokrat dari bawah. Sebagai camat, kepala dinas, sekretaris daerah, hingga bupati dua priode. Itulah yang membuatnya sangat dekat dengan semua kalangan. Tak terkecuali dengan teman-teman wartawan.
Awal awal reformasi, di mana kebebasan pers baru saja dibuka, namun Bupati Ismet sudah menerapkan keterbukaan. Ia paling gampang ditemui wartawan.
Bahkan, seringkali beliau sengaja mengumpulkan wartawan untuk sekedar kongkow-kongkow, ngobrol ngalor-ngidul, atau sharing gagasan atau pendapat.
Tak hanya dengan wartawan, Bupati Ismet juga dikenal dekat dengan rekan-rekan aktivis. Semuanya dirangkul, tanpa pandang bulu. Termasuk para aktivis yang sering mengkritiknya.
Meski begitu, sebagai kepala daerah, Ismet juga dikenal sebagai sosok yang tegas. Karena itu, ia cukup disegani oleh kawan maupun lawan politiknya.
Kepada bawahannya, para ASN di Pemkab Tangerang, Ismet Iskandar juga merupakan sosok yang mengayomi.
Karena itu, tak berlebihan jika sejumlah aktivis Tangerang menginginkan agar Pemerintah Kabupaten Tangerang memberikan apresiasi atas jasa-jasa Ismet Iskandar selama menjabat Bupati Tangerang.
H Ismet telah banyak menorehkan prestasi dengan membangun infrastruktur jalan penghubung di daerah berjuluk kota seribu industri tersebut.
Sebelum menjadi bupati, H ismet Iskandar menjabat sebagai sekretaris daerah di bawah bupati Agus Djunara.H ismet Iskandar dipilih oleh Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Kabupaten Tangerang sebagai bupati pada tahun 2003, dengan Norodom Soekarno sebagai wakilnya. Ia dilantik sebagai bupati pada 22 Maret 2003. Pada periode pertama,
sejumlah proyek pembangunan jalan di Kabupaten Tangerang telah dimulai, yang menghubungkan sebagian kabupaten, termasuk memprakarsai proyek Jalan Tol Serpong–Balaraja.
Pemekaran Tangerang Selatan keluar dari kabupaten terjadi pada masa Bupati H ismet Iskandar.
Pada awal masa jabatannya,H ismet Iskandar menentang pemotongan tersebut, dengan alasan bahwa daerah tersebut tidak siap untuk menjadi kotamadya yang mandiri dan memperkirakan bahwa hal itu hanya dapat terjadi pada tahun 2010-an.
Bagaimanapun juga, pada tahun 2006 kotamadya baru telah disetujui oleh legislatif kabupaten.
Selain itu, pada tahun 2005, H ismet Iskandar menyetujui rencana untuk proyek reklamasi lahan di lingkungan Dadap.
Setelah pemilihan umum bupati 2008, H Ismet Iskandar mengamankan masa jabatan keduanya dengan artis Rano Karno sekarang sebagai wakilnya. Ia digantikan pada tahun 2013 oleh putranya, Ahmed Zaki Iskandar. Dia adalah anggota Partai Golongan Karya.
Ahmed Zaki Iskandar meninggalkan banyak peninggalan setelah mengakhiri masa jabatannya pada 21 September 2023 lalu. Semasa menjabat,
A. Zaki Iskandar mengeluarkan berbagai program, seperti penyediaan rumah untuk mengurangi mereka yang tinggal di kawasan kumuh dan miskin
Dia juga membuat program untuk sanitasi pesantren (sanitren) dan sanitasi sekolah (sanisek) yang menjadi program nasional. Di bidang kesehatan, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Tangerang meningkatkan fasilitas layanan di pusat kesehatan masyarakat (puskesmas), di antaranya menyediakan ruang unit gawat darurat (UGD), rawat jalan, rawat inap serta persalinan 24 jam.
Bupati yang akrab disapa Bang Zaki itu juga mendukung pembangunan gedung rumah sakit sehingga Kabupaten Tangerang kini memiliki empat Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD), yaitu RSUD Tangerang, RSUD Pakuhaji, RSUD Balaraja dan RSUD Tigaraksa. Hal ini merupakan suatu kemajuan karena umumnya setiap daerah hanya punya 1 RSUD
Lebih dari itu, Bang Zaki menjadikan RSUD Balaraja, Kabupaten Tangerang menjadi satu satunya RUSD tingkat kabupaten/kota di Banten yang memiliki klinik endoskopi. Bahkan, bupati dua periode itu memastikan akan ada layanan bedah jantung terbuka yang beroperasi di RSUD Tangerang. Dengan sejumlah inovasi itu, Kabupaten Tangerang kini menjelma menjadi salah satu destinasi medical tourism dalam negeri.
Selain itu, kepedulian Bang Zaki terhadap kesehatan masyarakat juga diwujudkan dengan program stadion mini di tiap kecamatan untuk mendukung gaya hidup sehat. Bukti kepeduliannya terhadap kesehatan adalah gelar doktor Bang Zaki dari Institut Pemerintahan Dalam Negeri (IPDN) yang mengangkat thesis soal pelayanan kesehatan dan peningkatan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) saat Covid-19 melanda
Anak ke 3 Dari H ismet iskandar setelah perjalanan panjang kini telah di tetapkan menjadi wakil bupati terpilih periode 2025-20230
Sosok Intan Nurul hikmah Penggerak dan pemberdayaan perempuan di kab. Tangerang
Dalam dunia politik, Intan memiliki modal pengalaman matang saat dirinya pernah menjabat sebagai Wakil Ketua DPRD Kabupaten Tangerang Periode 2009-2014).
Partisipasi Intan dalam masyarakat begitu aktif dalam pembinaan dan pengembangan potensi perempuan khususnya dalam UMKM untuk naik kelas, sehingga wajar bila Intan dikenal dekat dengan ‘emak-emak’.
Sebagai Pembina Kang Nong Kabupaten Tangerang, Intan dikenal dekat dengan Generasi Milenial dan Gen-Z dalam turut serta mengembangkan diri dan bakat potensi Perempuan muda di Kabupaten Tangerang.
Dalam dunia Olahraga, Intan juga aktif sebagai Ketua Persatuan Wanita Olahraga Seluruh Indonesia (Perwosi) Kabupaten Tangerang.
Dengan ‘seabreg’ pengalaman yang dimiliki, Intan Nurul Hikmah telah maju pada Pilkada Kabupaten Tangerang dan kini telah sah menjadi wakil bupati tangerang Periode 2025-2030 dan akan menjadikan Tangerang semakin gemilang.
Red/dde