Analisnews.co.id, Jayapura – Dinas Kesehatan Kabupaten Jayapura mencatat sebanyak 45.462 kasus malaria terjadi di wilayahnya sejak tahun 2023 hingga 2024. Data tersebut mencakup 26.000 pasien laki-laki dan 19.000 pasien perempuan, dengan angka Annual Parasite Incidence (API) mencapai 226,9 per 1.000 penduduk.
Hal ini disampaikan oleh Sekretaris Dinas Kesehatan Kabupaten Jayapura, Edward Sihotang, dalam konferensi pers di Sentani pada Selasa (18/3/2025).
Edward menjelaskan bahwa berdasarkan hasil evaluasi tahun 2024, jumlah pasien malaria meningkat hingga bulan Desember, dengan total kasus mencapai 50.529 pasien. Angka ini terdiri dari 30.000 pasien laki-laki dan 23.000 pasien perempuan, menghasilkan API sebesar 249,5 per 1.000 penduduk.
“Peningkatan ini menunjukkan bahwa target pengendalian malaria di tahun 2024 belum sepenuhnya tercapai. Kami menyadari perlunya upaya yang lebih terintegrasi dan melibatkan seluruh lapisan masyarakat,” ungkap Edward.
Ia menambahkan bahwa kasus malaria terbanyak ditemukan di Kampung Dosai, Distrik Sentani Barat, dengan jumlah 5.550 kasus. Angka ini hampir setara dengan wilayah yang memiliki populasi lebih besar, seperti Distrik Yapsi dan Kaureh.
Edward juga menyampaikan kabar baik, yakni tidak ada laporan kematian akibat malaria pada tahun 2024. Sebelumnya, pada tahun 2023 tercatat empat kasus kematian yang berkaitan dengan infeksi malaria serta penyakit penyerta lainnya.
“Penurunan angka kematian ini menunjukkan perkembangan positif, meskipun masih banyak pekerjaan yang harus dilakukan,” tuturnya.
Pemeriksaan malaria di wilayah ini dilakukan melalui laboratorium dan Rapid Diagnostic Tests (RDT). Pada tahun 2024, sebanyak 125.183 orang menjalani pemeriksaan laboratorium, sementara 195.177 orang menggunakan RDT. Dari total 55.529 kasus positif malaria yang teridentifikasi, seluruh pasien telah menerima pengobatan secara tuntas.
“Kebijakan kami pada tahun 2024 melibatkan screening malaria secara masif, baik pada individu bergejala maupun tidak bergejala. Kami juga memberdayakan kader malaria untuk melakukan pemeriksaan langsung di seluruh kampung,” jelas Edward.
Memasuki tahun 2025, Dinas Kesehatan Kabupaten Jayapura berencana memperkuat peran kader di kampung dan malaria center. Selain itu, pemerintah juga akan bekerja sama dengan mitra untuk membangun kemandirian masyarakat dalam menjaga kesehatan lingkungan dan rumah tangga.
“Upaya ini bertujuan untuk menekan angka kasus malaria secara berkelanjutan, sekaligus meningkatkan kesadaran masyarakat akan pentingnya hidup sehat,” tutup Edward. (Cal)