Dalam kesempatan ini, ia menekankan pentingnya partisipasi masyarakat dalam menjaga kelestarian alam serta menegaskan komitmennya terhadap penegakan hukum bagi pelanggar lingkungan.
Kedatangan Dedi Mulyadi disambut baik oleh berbagai elemen, termasuk aktivis lingkungan. Ketua Perkumpulan Lingkungan Anak Bangsa, Tedi Sutardi, melihat kunjungan ini sebagai dorongan baru dalam upaya perlindungan lingkungan di Garut.
Tantangan dan Harapan untuk Kelestarian Alam
Menurut Tedi Sutardi, Garut menghadapi berbagai tantangan lingkungan seperti eksploitasi air tanah, aktivitas Galian C ilegal, serta alih fungsi lahan yang tidak terkendali. Ia menegaskan perlunya perhatian serius dari pemerintah agar permasalahan ini tidak semakin parah.
“Kami berharap kunjungan ini tidak hanya bersifat seremonial, tetapi juga menghasilkan kebijakan konkret. Banyak kasus perusakan lingkungan yang selama ini dibiarkan, padahal dampaknya sangat besar bagi masyarakat,” ujar Tedi, Selasa (18/03/2025).
Lebih lanjut, ia menekankan pentingnya sinergi antara pemerintah dan masyarakat dalam mengawasi serta melaporkan setiap pelanggaran lingkungan. Edukasi dan kesadaran lingkungan juga menjadi aspek krusial dalam upaya menjaga kelestarian alam.
Langkah Konkret untuk Masa Depan Garut yang Lebih Hijau
Menanggapi berbagai isu lingkungan di Garut, Dedi Mulyadi menegaskan komitmennya untuk memperkuat pengawasan dan menindak tegas pelanggaran lingkungan.
Ia juga mengajak masyarakat untuk berperan aktif dalam menjaga kelestarian alam melalui penghijauan dan pengelolaan sampah yang lebih baik.
“Penegakan hukum terhadap pelaku perusakan lingkungan akan kami perkuat. Namun, yang lebih utama adalah membangun kesadaran bersama agar lingkungan tetap lestari,” ujar Dedi.
Dengan adanya kunjungan ini, diharapkan lahir langkah-langkah konkret dalam melindungi lingkungan Garut dari berbagai ancaman.
Kolaborasi antara pemerintah, aktivis lingkungan, dan masyarakat menjadi kunci utama dalam menjaga keseimbangan alam demi masa depan yang lebih baik. (*)