Banda Naira – Dalam upaya mendukung Program Ketahanan Pangan (Hanpangan) Nasional Menuju Indonesia Emas 2045, Kepala Subseksi (Kasubsi) Pembinnaan, Rustam Kasoor, rutin melaksanakan pendampingan dan pengecekan serta perawatan tanaman kacang panjang.
Dalam kesempatan tersebut, Rustam Kasoor, memberikan berbagai imbauan kepada Warga Binaan, terutama terkait penggunaan obat yang tepat dalam menghadapi musim hujan, agar tanaman kacang panjang dapat tumbuh dengan baik dan terhindar dari serangan hama.
“Penanaman dan perawatan tanaman kacang panjang membutuhkan perhatian khusus terhadap kondisi cuaca, pemilihan bibit, dan pengendalian penyakit. Dengan memperhatikan ketiga faktor ini, hasil panen bisa maksimal,” ucap Rustam, Rabu (26/3).
Lebih lanjut, ia menjelaskan bahwa tanaman kacang panjang memiliki prospek ekonomi yang baik jika dikelola dengan benar.
“Jika perawatan dilakukan dengan baik, hasil panen kacang panjang bisa menjadi sumber pendapatan yang menjanjikan dan memberikan keuntungan besar, terutama jika harga penjualannya di pasaran Banda sedang tinggi,” katanya.
Selain itu, ia juga mengimbau kepada Warga Binaan agar terus menerapkan teknik pertanian yang ramah lingkungan dan efisien.
“Kami mendorong Warga Binaan untuk menggunakan pupuk organik dan metode tanam yang tepat agar tanah tetap subur dan hasil panen lebih berkualitas,” tambahnya.
Sementara itu, Pelaksana Tugas Kepala Lapas Bandanaira, Nober Hasanda, mengungkapkan program pembinaan kemandirian disektor pertanian merupakan bagian dari upaya jajarannya dalam mendukung program Asta Cita Presiden dan Wakil Presiden melalui 13 program akselerasi Menteri Imigrasi dan Pemasyarakatan, Agus Andrianto, khususnya dalam menyukseskan ketahanan pangan nasional.
“Kami terus berkomitmen untuk mendukung sektor pertanian sebagai pilar utama ketahanan pangan, serta melibatkan Warga Binaan dalam kegiatan produktif dalam merealisasikan program Menteri Imipas,” ujarnya.