Tedi Sutardi: Aktivis Lingkungan yang Tak Kenal Lelah, Menyalakan Harapan di Tengah Kegelapan

Sebagai Ketua Perkumpulan Lingkungan Anak Bangsa (Libas), Tedi telah menjadi garda terdepan dalam berbagai inisiatif pelestarian lingkungan, termasuk program pemantauan dan penanaman di Sub DAS Cimanuk. Di tengah tekanan sosial dan ekonomi yang makin berat, ia tetap teguh pada keyakinannya bahwa menjaga alam adalah kewajiban moral yang tak bisa diabaikan.
“Kehidupan saat ini mungkin terasa gelap bagi banyak orang, tetapi pejuang kehidupan harus tetap bercahaya dalam kegelapan,” ujar Tedi. Rabu,(02/04/2025).
Baginya, perjuangan terhadap kelestarian lingkungan bukan sekadar tugas, melainkan panggilan jiwa yang harus dijalankan dengan sepenuh hati.
Komitmen Tedi Sutardi tercermin dalam berbagai aksi nyata, mulai dari reboisasi, edukasi lingkungan kepada masyarakat, hingga mendorong kebijakan yang mendukung keberlanjutan ekosistem. Ia melihat hutan, sungai, dan seluruh ekosistem bukan hanya sebagai sumber daya, tetapi sebagai warisan yang harus dijaga untuk generasi mendatang.
Di saat banyak orang memilih bersikap pragmatis, Tedi tetap berpegang teguh pada idealisme. Ia yakin bahwa meskipun rintangan selalu ada, harapan harus tetap menyala. Setiap pohon yang ditanam, setiap sungai yang dipulihkan, dan setiap individu yang sadar akan pentingnya lingkungan adalah bagian dari cahaya yang menerangi masa depan.
Perjalanan Tedi dalam menjaga lingkungan tentu tidak tanpa hambatan. Minimnya dukungan dan sikap apatis sebagian masyarakat menjadi tantangan tersendiri. Namun, hal itu tidak menyurutkan langkahnya. Ia terus mengajak berbagai pihak untuk lebih peduli terhadap lingkungan, karena ia yakin bahwa perubahan besar selalu dimulai dari langkah-langkah kecil yang konsisten.
Dengan semangat yang tak tergoyahkan, Tedi Sutardi menjadi simbol harapan di tengah tantangan. Seperti lilin yang tetap menyala dalam gelap, ia terus berjuang untuk menciptakan lingkungan yang lebih baik bagi generasi mendatang. (*)