Example 728x250
NasionalMusik

Latoya De Larasa Solois Genre Pop Melayu Pertama Asal Jogya Rilis Remake ‘Rindu Hatiku Rindu’ yang Viral di Malaysia

82
×

Latoya De Larasa Solois Genre Pop Melayu Pertama Asal Jogya Rilis Remake ‘Rindu Hatiku Rindu’ yang Viral di Malaysia

Sebarkan artikel ini
Screenshot 20250403 074152 Instagram

JAKARTA – Latoya De Larasa solois asal Yogyakarta dipilih oleh label musik Dua Suara Media untuk remake single ‘Rindu Hatiku Rindu’ yang 1 tahun lalu dipopulerkan Tantari, penyanyi asal Malaysia. Lagu ini viral di TikTok dan trending di YouTube Malaysia. Video musik single ini di YouTube tembus 13 juta lebih viewers.

Latoya De Larasa merupakan solois wanita pertama asal Yogyakarta yang konsisten merilis single-single bergenre musik pop melayu. Ini juga menjadi salah satu alasan label musik Dua Suara Media memilihnya untuk me-remake single yang booming di negara jiran itu.

Seputar single terbaru dari Latoya De Larasa ini, ia sampaikan saat ditemui di kantor Dua Suara Media di kawasan BSD City.

“Terima kasih label musik Dua Suara Media atas apresiasinya untuk mempercayai aku merilis single remake bertitel ‘Rindu Hatiku Rindu’. Lagu yang 1 tahun lalu booming oleh penyanyi aslinya Tantari di negara Malaysia, pastinya kini aku nyanyikan dengan versi aku,” terang wanita berparas ayu dan seksi yang menetap di Yogyakarta itu.

Menurutnya, single ini ia nyanyikan dengan penuh pengahayatan yang luar biasa sesuai dengan genre musik pop melayu yang disandangnya selama berkiprah di industrib musik tanah air.

Latoya De Larasa wanita kelahiran Wonogiri oktober 1996 pada single ‘Rindu Hatiku Rindu’ ini, bukan saja mengekspresikan vokal seksinya yang catchy dan renyah di telinga. Namun ia juga menjadikan single remake ini terdengar komersil dan menyatu dengan dirinya. Apalagi secara visual di video musiknya, ia begitu anggun dan mempesona menarik perhatian mata yang memandang.

Ini menjadi daya tarik tersendiri dalam memadukan unsur audio dan visual. Seperti pada penggarapan video klipnya, Latoya De Larasa berhasil mengsinergikan antara cerita tentang lagu ‘Rindu Hatiku Rindu’ dengan konsep video musik yang disutradarai Jusuf Witjaksono.

“Lagu ini bercerita tentang sebuah penghianatan cinta, yaitu tentang cinta yang tidak setara. Secara garis besar video klip yang syutingnya berlokasi di Benteng Vredеburg di Yogyakarta ini berkonsep vintage. Klip musik besutan Jusuf Witjaksono selaku video maker ini juga menonjolkan art sinematografi secara visual,” urai pengagum Amy Search vokalis grup musik rock Malaysia itu.

Kini kiprah dan eksistensi Latoya De Larasa di rimba raya musik Indonesia patut diperhitungkan. Penyanyi sekaligus selebgram dan Youtuber dengan ratusan ribu subscriber itu sudah banyak merilis single di blantika musik Indonesia. Diantaranya single bertajuk ‘Hitungan Hari’ dan ‘Karam Di Tengah Lautan’ yang dirilis label musik Dua Suara Media ditahun 2024.

Kedua single sebelumnya yang dirilis di label musik Dua Suara Media ini mendapat apresiasi yang luar biasa dari masyarakat pecinta musik di tanah air.

Untuk single remake ‘Rindu Hatiku Rindu’ ini sudah tersedia di all platform digital. Video klipnya juga sudah bisa disaksikan di akun YouTube Official Latoya De Larasa.

“Aku berharap single remake Rindu Hatiku Rindu ini bisa sukses di Indonesia dan beberapa negara tetangga, seperti Malaysia, Singapura, dan Brunei. Mengingat semua negara ini berumpun melayu. Mungkin dengan single ini sukses di negara tetangga, InsyaAllah nantinya aku akan manggung disana,” harap Latoya.

Hal senada juga disampaikan President Director Dua Suara Media, Sandy Montero. Ia menyambut baik dirilisnya single remake ‘Rindu Hatiku Rindu’ ciptaan Eddie Hamid yang dikenal sebagai hitsmaker. Salah satu lagu ciptaannya yang terkenal adalah berjudul ‘Dirantai Digelangi Rindu’ dinyanyikan grup musik Exists.

“Semoga single remake yang dinyanyikan Latoya De Larasa hasil kerjasana antara Dua Suara Media bersama Nova Music ini bisa mengulang sukses dari penyanyi aslinya Tantari. Selain itu bisa juga menjadi gerbang pembuka bagi Latoya De Larasa solois asal Jogya Indonesial untuk Go Internasional,” papar Sandy Montero.

PERATURAN WAJIB : AnalisNews adalah Media Jurnalis Warga pertama di Indonesia yang menyediakan ruang bagi jurnalis warga untuk mempublikasi berita, "ANALISNEWS HANYA MENYAJIKAN BERITA BAIK MENDUKUNG PROGRAM PEMERINTAH, TNI, POLRI" DILARANG BERITA KASUS, semua jurnalis warga wajib mengikuti kaidah Kode Etik Jurnalistik dan Pedoman Media Siber tanpa terkecuali, Dilarang melakukan pemerasan dan Dilarang berbuat kriminal sekecil apapun, username/ nama pengguna sesuai nama di KTP, jurnalis warga bertanggung jawab atas berita yang dibuatnya, Nama Jurnalis wajib tercantum dalam BOX REDAKSI, TIDAK SAH JIKA TIDAK ADA DALAM BOX REDAKSI, Dilarang meminta imbalan atas berita. "ANALISNEWS BERITA BAIK DAN MEMBANGUN, TIDAK MEMUNGUT APAPUN, ANALISNEWS BERKIPRAH TANPA PAMRIH UNTUK MENCERDASKAN KEHIDUPAN BANGSA"